Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor dilaporkan akan memangkas sekitar 300 miliar yen (2,8 miliar dolar) biaya tetap tahunan dan membukukan biaya restrukturisasi karena pandemi virus corona terus menekan penjualan mereka.

Produsen otomotif Jepang itu juga kemungkinan akan menghapus merek Datsun, menutup satu lini produksi selain operasi yang baru saja ditutup di Indonesia, menurut Bloomberg mengutip sumber anonim.

Pada Maret lalu, Nissan melaporkan penjualannya turun 42,6 persen dibanding bulan yang sama 2019 menjadi 315.194 unit.

Baca juga: Nissan enggan komentari Datsun bakal hengkang dari Indonesia

Baca juga: Persaingan LCGC jika Datsun hentikan produksi tahun depan


Di Amerika Utara, pasar terbesar Nissan, penjualan pada Maret 2020 hanya mencapai 100.686 unit, jatuh 47,4 persen dari bulan sama tahun sebelumnya

Sementara pada April 2019 hingga Maret 2020, penjualannya hanya mencapai 4.791.600 unit kendaraan, turun 13,2 persen dibanding setahun sebelumnya, demikian mengutip laporan keuangan terbaru Nissan, Kamis.

Nissan, yang juga beraliansi dengan Renault Prancis dan merek senegara Mitsubishi, kondisinya makin sulit setelah skandal keuangan berbuntut pemecatan Charlos Ghosn sebagai chairman.

Baca juga: Komentar dan strategi Nissan Indonesia soal produksi Datsun dihentikan

Baca juga: Datsun Indonesia berhenti produksi tahun depan

Baca juga: Nissan berencana lepas merek Datsun