Jakarta,(ANTARA News) - Tim Kampanye Nasional capres SBY-cawapres Boediono telah menerima sumbangan Rp232,7 miliar dari 300 penyumbang, baik pribadi, kelompok maupun perusahaan tetapi tidak ada satu pun penyumbang yang merupakan orang asing.

"Sumbangan yang diterima tim kampanye adalah Rp232,7 miliar yang berasal dari 300 peyumbang baik pribadi, kelompok maupun perusahaan," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Djoko Suyanto kepada pers di Jakarta, Rabu ketika mengomentari tuduhan ICW bahwa tim ini telah menerima bantuan dari perusahaan asing.

Peraturan perundangan menyebutkan bahwa sumbangan yang berasal dari pribadi maksimal adalah Rp1 miliar sedangkan bantuan dana kampanye dari perusahaan adalah maksimal Rp5 miliar. Karena ICW menyebutkan, tim ini menerima bantuan asing maka mantan Panglima TNI ini kemudian memberikan klarifikasi.

Djoko Suyanto mengemukakan PT Northstar Pacific Capital memberikan Rp1 miliar, kemudian PT Northstar Pacific Invesment menyerahkan Rp1 miliar pula. Sementara itu, pabrik sepatu Fila menyumbangkan Rp1,5 miliar.

"PT Nortstar Pacific Capital dan Nortstar Pacific Invesment adalah milik nasional. Demikian pula dengan pabrik sepatu Fila juga merupakan milik orang Indonesia," kata Djoko Suyanto.

Ia menegaskan, sebelum berlangsungnya kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden, maka calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memberikan pengarahan yang sangat tegas terhadap tim kampanyenya terutama yang menyangkut penerimaan sumbangan, baik sumber, jumlah serta pengelolaannya.

"Pak SBY telah mengingatkan kami bahwa penerimaan, pengeluaran serta pemanfaatannya harus hati-hati sekali," kata Djoko sambil menyebutkan bahwa SBY telah mengingatkan bahwa identitas penyumbang haruslah jelas dan mereka semua harus sudah memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).

Yudhoyono juga mengingatkan bahwa dana tersebut harus dipertanggungjawabkan semuanya apalagi penggunaan sumbangan itu nantinya akan akan diperiksa oleh auditor independen yang ditunjuk Komisi Pemilihan umum m(KPU).

"Semua dana sumbangan itu harus dibuat setransparan mungkin," kata Djoko Suyanto mengutip capres Yudhoyono.

Sementara itu, Bendahara tim Kampanye Nasional capres SBY-cawapres Boediono, Boy Tohir yang mendampingi Djoko Suyanto menyatakan bahwa PT Northstar Pacific Capital serta Northstar Invesment merupakan perusahaan pribumi.

"Para pemilik perusahaan ini adalah orang-orang Indonesia," kata Boy Tohir sambil menambahkan bahwa pabrik sepatu Fila juga dimiliki oleh orang Indonesia.

Karena itu, mereka mengimbau masyarakat termasuk ICW untuk menunggu hasil audit dana kampanye yang dilakukan auditor independen yang ditugasi KPU.(*)