Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menyiapkan dana cadangan senilai Rp1 triliun hingga Rp2 triliun untuk mengantisipasi dampak fenomena iklim El Nino terhadap pertanian Indonesia pada 2010.

Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani usai rapat di Kantor Kepresidenan di Jakarta Selasa mengatakan, dana cadangan itu dimasukkan dalam postur RAPBN 2010 untuk menjaga stabilitas ketahanan pangan.

"Postur APBN ditambahkan dana cadangan saja, untuk Raskin dan lain-lain. Subsidi tetap untuk pupuk, benih, sesuai dengan yang selama ini diupayakan untuk ketahanan pangan," jelasnya.

Fenomena iklim El Nino diperkirakan memuncak pada 2010 dan diprediksi akan menyebabkan sekitar 80 ribu hingga 150 ribu hektare tanaman padi kekeringan dan sekitar 10 ribu hingga 35 ribu hektare lahan yang kekeringan itu akan puso atau gagal panen.

Akibatnya, potensi produksi padi yang hilang sekitar 750 ribu ton gabah kering dan 300 ribu petani akan kehilangan mata pencaharian pada 2010.

Pada 1997, fenomena El Nino yang membawa gelombang udara kering dan panas membawa dampak kerusakan sebanyak 9,7 juta hektare hutan di Indonesia.

Dampak El Nino yang menyebabkan penurunan produksi beras bersamaan dengan masa awal krisis moneter pada masa itu, mendorong peningkatan harga besar sebesar 30 persen.

Saat itu, pemerintah sampai harus mengimpor beras lebih dari lima juta ton untuk menjaga ketahanan pangan, terutama untuk masyarakat kelas bawah.

Sementara itu, Menko Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan dana cadangan untuk El Nino sebesar Rp1 triliun hingga Rp2 triliun hanya digunakan pemerintah apabila dampak iklim itu menyebabkan kesulitan.

Menurut Aburizal, penelitian terakhir tentang dampak El Nino pada 2010 terhadap pertanian Indonesia akibatnya masih sangat lunak.

"Kalau dilihat dari BMKG itu mengatakan sangat lunak akibatnya. Nanti pada Agustus ini akan ada penelitian lagi tentang prediksi akibat El Nino di Indonesia. Mudah-mudahan prediksinya akan tetap baik sehingga dengan demikian akibatnya akan sangat lunak bagi Indonesia," tuturnya.

Selain mempersiapkan dana cadangan untuk mengantisipasi dampak El Niino, Menko Kesra mengatakan, pemerintah juga tetap menyediakan subsidi beras untuk keluarga miskin sebanyak 15 kilogram per bulan serta subsidi pupuk dan benih dengan skema yang lebih mengena kepada petani pada 2010.
(*)