Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian mengaku tengah mempersiapkan program khusus untuk pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu jelang penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda ke tahun depan.

Greysia/Apriyani merupakan satu-satunya andalan Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo dan kini menduduki peringkat kedelapan dunia.

“Dengan ditundanya olimpiade tahun ini, maka tugas kami adalah menjaga performa Greysia dan Apriyani di tahun depan. Saya sudah mempersiapkan program khusus untuk mereka, dibantu juga dari tim strength and conditioning,” kata Eng dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu.

Meski saat ini Pelatnas PBSI masih menjalani masa karantina tertutup akibat pandemi COVID-19 dan latihan tidak dapat dilakukan seperti biasa, Eng tetap akan berupaya memanfaatkan kondisi tersebut dengan sebaik mungkin.

Baca juga: Lima kualifikasi Olimpiade bulu tangkis dibatalkan karena virus corona

“Saya akan memanfaatkan momen ini untuk fokus ke rehabilitasi cedera yang dialami oleh para atlet. Nanti di awal Juli baru kita akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi,” ujar Eng.

Lebih lanjut, dia menuturkan fokus utamanya terhadap pasangan juara Indonesia Masters 2020 tersebut, yaitu meningkatkan kekuatan, keahlian serta teknik permainan Greysia/Apriyani, sehingga lebih siap saat menghadapi lawan-lawannya di olimpiade nanti.

Terlebih bagi Apriyani, sambung dia, karena merupakan pemain muda, maka permainannya harus lebih dimatangkan dan kemampuannya juga harus terus diasah.

Sementara itu, untuk Greysia, Eng mengaku harus berhati-hati dalam menjaga kondisi sekaligus performanya sampai setahun kedepan.

“Di satu sisi, saya harus hati-hati menjaga kondisi fisik Greysia. Tapi di sisi lain, saya juga harus mematangkan permainan Apriyani karena dia merupakan pemain muda. Saya harus memastikan mereka berada di performa puncak saat tampil di Olimpiade Tokyo pada 2021 mendatang,” ungkap Eng.

Baca juga: Greysia/Apriyani juara ganda putri Barcelona Spain Masters 2020

Baca juga: Hadapi Greysia/Apriyani, ganda Jepang teringat saat Olimpiade