15 gajah liar rusak rumah dan kebun warga Bengkalis Riau
13 Mei 2020 16:33 WIB
Arsip Foto. Dua gajah sumatera mencari makan di Padang Sughan, Sebokor, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Pada 4 Maret 2020, satu gajah mengamuk dan menginjak seorang anggota Babinsa sehingga tewas di wilayah OKI. (ANTARA/Nova Wahyudi/20)
Pekanbaru (ANTARA) - Sekitar 15 ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merusak kebun dan rumah warga di Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Maundau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
“Menurut keterangan warga gajah sudah tujuh hari berada di desa ini, dan jumlah rombongan gajah sekitar 15 ekor,” kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan tim BBKSDA Riau dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga sudah melakukan pengecekan di lokasi desa yang dimasuki gajah sumatera itu. Ia mengatakan telah ditemukan kerusakan fisik berupa satu rumah yang mengalami rusak sedang, dan satu pondok penjaga kebun juga rusak ringan.
Kemudian tanaman yang mengalami kerusakan berupa kelapa sawit diperkirakan ada 100 batang yang berumur lima tahun, kelapa hibrida 30 batang yang berumur tiga tahun, lalu ada tanaman nanas, dan nangka.
“Kejadian pada malam hari pada saat hujan deras, kondisi rumah dan pondok sedang kosong,” kata Heru seraya menyatakan tidak ada korban jiwa dari manusia dalam insiden itu.
Menurut dia, gajah liar tersebut termasuk kelompok kantong gajah Giam Siak Kecil. Kawanan tersebut kini sudah bergerak menjauhi kebun warga.
“Saat ini gajah sudah keluar dari kebun dan menuju ke areal hutan tanaman industri Kilometer 75,” katanya.
Ia menambahkan tim telah melakukan koordinasi Kepada Kepala Desa Tasik Tebing Serai saat meninjau lokasi rumah warga yang di rusak oleh gajah liar. Rumah yang rusak merupakan milik warga bernama Ino. Namun, rumah itu kosong karena pemiliknya sedang sakit di kampung.
BBKSDA Riau meminta masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri ketika ada gajah liar masuk ke permukiman maupun kebun warga, demi keamanan pribadi dan satwa dilindungi tersebut. Warga lebih baik melaporkan apabila ada insiden gajah kepada BBKSDA Riau. ***3***
Baca juga: Petugas dan warga halau gajah liar TNWK akan masuk perkebunan
Baca juga: Gubernur: Jangan ada konflik manusia dengan binatang dilindungi
Baca juga: Babinsa Kodam Sriwijaya meninggal terinjak saat mengusir gajah liar
Baca juga: Gajah liar masuk pekarangan sekolah di Bener Meriah
“Menurut keterangan warga gajah sudah tujuh hari berada di desa ini, dan jumlah rombongan gajah sekitar 15 ekor,” kata Kepala Bidang Wilayah II Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Heru Sutmantoro di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan tim BBKSDA Riau dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga sudah melakukan pengecekan di lokasi desa yang dimasuki gajah sumatera itu. Ia mengatakan telah ditemukan kerusakan fisik berupa satu rumah yang mengalami rusak sedang, dan satu pondok penjaga kebun juga rusak ringan.
Kemudian tanaman yang mengalami kerusakan berupa kelapa sawit diperkirakan ada 100 batang yang berumur lima tahun, kelapa hibrida 30 batang yang berumur tiga tahun, lalu ada tanaman nanas, dan nangka.
“Kejadian pada malam hari pada saat hujan deras, kondisi rumah dan pondok sedang kosong,” kata Heru seraya menyatakan tidak ada korban jiwa dari manusia dalam insiden itu.
Menurut dia, gajah liar tersebut termasuk kelompok kantong gajah Giam Siak Kecil. Kawanan tersebut kini sudah bergerak menjauhi kebun warga.
“Saat ini gajah sudah keluar dari kebun dan menuju ke areal hutan tanaman industri Kilometer 75,” katanya.
Ia menambahkan tim telah melakukan koordinasi Kepada Kepala Desa Tasik Tebing Serai saat meninjau lokasi rumah warga yang di rusak oleh gajah liar. Rumah yang rusak merupakan milik warga bernama Ino. Namun, rumah itu kosong karena pemiliknya sedang sakit di kampung.
BBKSDA Riau meminta masyarakat untuk tidak mengambil tindakan sendiri ketika ada gajah liar masuk ke permukiman maupun kebun warga, demi keamanan pribadi dan satwa dilindungi tersebut. Warga lebih baik melaporkan apabila ada insiden gajah kepada BBKSDA Riau. ***3***
Baca juga: Petugas dan warga halau gajah liar TNWK akan masuk perkebunan
Baca juga: Gubernur: Jangan ada konflik manusia dengan binatang dilindungi
Baca juga: Babinsa Kodam Sriwijaya meninggal terinjak saat mengusir gajah liar
Baca juga: Gajah liar masuk pekarangan sekolah di Bener Meriah
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: