Jakarta (ANTARA) - Pengamat kebijakan dari Digipol Strategic Indonesia, Nur Fahmi B Prasetyo, mengatakan kegiatan belajar mengajar yang aktif lagi pada Juli nanti sebagai kebijakan wajar sebagai target program kerja.
"Kan itu baru lempar wacana saja dari Mendikbud Nadiem Makarim. Cuma cepat diseriusi banyak pihak. Sepertinya itu hanya wacana program kerja ke depan, belum final," kata Nur dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Nur Fahmi, kebijakan sekolah Juli mendatang itu tepat karena pemerintah tetap harus punya rencana kerja, khususnya di bidang pendidikan.
Dia mengatakan kebijakan Nadiem itu pasti juga dikaji mendalam melihat situasi perkembangan terkini wabah virus COVID-19.
"Tidak boleh juga Kemendikbud diam terus, tidak punya skala prioritas ke depan mengenai kegiatan pendidikan. Kan bisa punya ukuran kalau wabah virus COVID-19 selesai, harus apa. Makanya wacana rencana tidak masalah," kata dia.
Adapun Kemendikbud sedang mengkaji rencana sekolah dapat aktif lagi pada pertengahan Juli nanti. Kendati begitu, aktivitas sekolah dilakukan pada daerah-daerah yang telah dinyatakan zona hijau (aman).
Kemudian, bila memang jadi diaktifkan lagi kegiatan sekolah, maka Kemendikbud tetap wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.
Baca juga: Mendikbud : Pandemi buat ortu dan guru keluar dari zona nyaman
Baca juga: Mendikbud : Kebijakan harus memberikan kebebasan pada insan pendidikan
Baca juga: Mendikbud : Tanpa konektivitas pemerataan pendidikan sulit tercapai
Pengamat: sekolah aktif lagi pada Juli wajar
12 Mei 2020 22:33 WIB
Ilustrasi - Suasana belajar mengajar di salah satu sekolah di Kota Surabaya, Jatim, sebelum adanya pandemi COVID-19. (ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2020
Tags: