Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan pentingnya gerakan Aksi Bersama Bantu Sesama yang diinisiasi oleh Indonesia Creative Cities Network (ICCN) untuk mengatasi COVID-19 dan dampaknya terhadap sektor koperasi dan UKM.
“Aktivitas dalam program itu sudah banyak yang sejalan dengan yang direncanakan oleh pemerintah. Kita bisa segera sinergikan, karena pemerintah memang selalu membutuhkan inisiatif dan kolaborasi dengan warga dan komunitas,” kata Teten Masduki pada pertemuan daring untuk membahas program terpadu "Aksi Bersama Bantu Sesama" dengan para pengurus dan koordinator daerah ICCN, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah sedang bersiap untuk masuk ke fase “recovery” atau pemulihan.
Sehingga perlu untuk mulai memilah sektor mana saja yang perlu segera dibuka, diaktivasi usahanya, tapi tetap harus ada kesanggupan mematuhi protokol COVID-19.
“Untuk dapat memilah sektor-sektor tersebut, kita tentu juga membutuhkan masukan dari ICCN, sebagai jejaring yang mengerti langsung kondisi lapangan di kota-kabupaten yang tersebar se-Indonesia,” katanya.
Ia pun mengapresiasi program Aksi Bersama Bantu Sesama dari ICCN ini yang melalui jejaring ICCN, masyarakat yang mata pencaharian dan kehidupannya terdampak oleh pandemi COVID-19 dapat mengupayakan solusinya melalui program-program "Aksi Bersama Bantu Sesama".
Ketua Umum ICCN Fiki Satari, mengatakan program yang dinamai "Aksi Bersama Bantu Sesama" ini terdiri dari 5 sub-program yang saling berintegrasi, yaitu RESCUE (Reaksi Cepat Komunitas Terdampak), DAMPING (Pendampingan Komunitas Terdampak), PULIH (Percepatan Usaha Komunitas Lintas Wilayah), AJAR (Akademi Belajar), serta Indonesia Creative Store (ICS).
"Melihat dan tentunya turut merasakan juga dampak dari pandemi COVID-19 ini membuat ICCN segera bergerak untuk membantu rekan-rekan kabupaten-kota kreatif serta masyarakat luas dengan bantuan anggota jejaring. Harapannya, semua bisa bertahan dengan saling bahu-membahu dan selalu mengedepankan kebersamaan dalam gotong royong," ujar Fiki Satari.
Program-program tersebut dibentuk dan dijalankan oleh jajaran pengurus ICCN bersama anggota jejaring yang saat ini tersebar di 210 kota/kabupaten kreatif di Indonesia.
Selain berupaya menawarkan solusi bagi permasalahan yang dihadapi anggota jejaring dan masyarakat terdampak melalui upaya jejaring komunitas, Aksi Bersama Bantu Sesama juga bermaksud membantu berjalannya program-program pemerintah dalam menangani dampak pandemi COVID-19.
Mulai dari fase mitigasi dan bertahan, berlanjut ke tahap pemulihan, hingga kelak dapat membangun kembali berbagai usaha dan industri, serta bertumbuh secara berkelanjutan, sesuai dengan kondisi yang diharapkan menjadi lebih stabil pascapandemi.
Aksi Bersama Bantu Sesama" diluncurkan secara keseluruhan pada Jumat, 15 Mei 2020, dan telah dijadwalkan untuk terus bergulir hingga 2021, dengan misi memaksimalkan upaya dalam membantu masyarakat, khususnya berbagai jejaring komunitas dan para pelaku ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.
“Kami menyadari betul, bahwa dalam menghadapi tantangan kali ini, semua pihak harus bergerak dengan kesadaran dan disiplin diri, untuk dapat lepas dari masa krisis. Tidak terkecuali jejaring komunitas yang berinisiatif yang bergerak secara ’bottom-up’, yang sekaligus menguji ketangguhan sosial kapital yang menjadi kekuatan utama kita sebagai bangsa,” katanya.
Baca juga: Teten sebut 1.785 koperasi di Indonesia terdampak COVID-19
Baca juga: Teten gelar pelatihan e-learning untuk koperasi dan UMKM
Baca juga: Menkop: "Stay at home economy" bakal berlanjut, jadi tren ke depan
Teten tegaskan pentingnya "Aksi Bersama Bantu Sesama" atasi COVID-19
12 Mei 2020 21:39 WIB
Teten tegaskan pentingnya “Aksi Bersama Bantu Sesama” atasi COVID-19. ANTARA/HO-Humas Kemenkop/pri.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: