Jember (ANTARA News) - Dua ekor banteng liar masuk ke pemukimanan penduduk Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur, dan seekor diantaranya mati diduga kelelahan setelah dikejar-kejar warga setempat, Sabtu malam.

Seekor banteng itu mati setelah tertangkap penduduk dan diikat di sebuah gudang tembakau, sementara seekor lagi berhasil masuk kembali ke dalam kawasan hutan lindung yang dikelola Perhutani Jember.

"Setelah banteng ditangkap dan diikat di sebuah gudang tembakau di desa setempat, tiba-tiba banteng tersebut mati diduga stress dan kelelahan setelah dikejar warga," katanya Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) III Jawa Timur, Abdullah Efendi Abbas.

Sebelum ditangkap, banteng itu sempat menyeruduk dan melukai warga serta merusak areal perkebunan tembakau milik penduduk setempat.

Boiman (45), Suri (40), dan Sugik (43) terluka setelah diseruduk banteng tersebut, bahkan Boiman harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soebandi Jember karena lukanya parah.

Petugas BKSDA kemudian membuat berita acara tentang kematian banteng di desa Kesilir yang disertai bukti-bukti bahwa penyebab kematiannya karena kelelahan.

Petugas menguburkan mayat banteng itu di resort konservasi wilayah BKSDA III di Kecamatan Sumbersari.

Kepala Desa Kesilir, Nur Rohim, mengatakan, warga hanya mengejar dan menangkap banteng tersebut dengan menggunakan tali, tanpa melukai banteng.

"Warga tidak berani melukai banteng sehingga menggiringnya ke sebuah gudang tembakau di dekat perkebunan tembakau," katanya.

Ia mengaku tidak tahu menahu tentang penyebab kematian banteng itu karena ketika ditangkap warga banteng masih hidup.

Selama bulan Juli, kata dia, sejumlah banteng liar beberapa kali masuk ke pemukiman warga Desa Kesilir, namun sebelumnya tidak sampai melukai warga.

(*)