Semarang (ANTARA) - Sedikitnya 200 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang terdampak pandemi COVID-19 meminta keringanan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT).

"Ada sekitar 200-an mahasiswa yang mengajukan keringanan. Kondisi mereka pada titik kritis akibat pandemi ini," kata Wakil Rektor Undip Semarang Budi Setiyono di Semarang, Selasa.

Menurut dia, Undip memiliki kebijakan untuk membantu pengurangan, bahkan pembebasan UKT bagi mahasiswa yang memang tidak mampu akibat kondisi ini.

Baca juga: Undip Semarang sediakan ATM beras untuk mahasiswa yang tidak mudik

Ia mempersilakan para mahasiswa yang mengalami kondisi sulit akibat pandemi ini untuk mengajukan keringanan pembayaran UKT dengan melampirkan syarat-syarat yang dibutuhkan.

"Nantinya pengajuan ini akan diverifikasi di tingkat fakultas sebelum dilanjutkan ke atas," katanya.

Bagi mahasiswa yang disetujui pengajuannya, kata dia, akan memperoleh pengurangan hingga pembebasan selama satu semester.

Baca juga: Undip pasok bahan pangan untuk mahasiswa yang tidak mudik

Baca juga: Undip: Tidak ada mahasiswa yang tertular Corona


"Setelah satu semester akan dilihat lagi, kondisi sudah membaik atau perlu diberi keringanan lagi," katanya.

Ia mengungkapkan sekitar 300 mahasiswa di Undip yang mengundurkan diri karena masalah ekonomi.