Jakarta (ANTARA) - Apabila kita melihat ke dalam Al Quran, maka akan kita temukan betapa banyak Allah SWT bersumpah dengan waktu, contohnya Wal Asr (Demi waktu), Wal Fajr (Demi waktu fajar), dan Wad dhuhaa (Demi waktu dhuha).
Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak akan bersumpah kecuali dengan sesuatu yang hebat dan waktu adalah ciptaannya. Dia ada, berjalan dan tidak akan pernah kembali.
Hina dan mulianya seseorang tergantung pada bagaimana dia memanfaatkan waktunya. Apabila seseorang pandai memanfaatkan waktunya, maka dia akan menjadi orang yang berhasil.
Orang Barat berkata Time is money, "Waktu adalah uang". Ungkapan ini terlalu berbau materialistis, walaupun ada benarnya.
Dalam Islam, waktu diibaratkan dengan lebih tepat. Al-waqtu kassaif, fa in lam taqtha'hu qatha'aka. Artinya, "Waktu itu adalah seperti pedang, maka jika kamu tidak menebaskannya, ia yang akan menebasmu".
Orang yang paling merugi adalah orang yang tidak menghargai waktu, karena waktu sangat berharga.
Ada banyak hal yang bisa membuat kita lupa akan nilai waktu. Kita semua mengetahui, telepon seluler atau hape sangat banyak memakan waktu kita. Apalagi di dalamnya terdapat banyak aplikasi seperti aneka games, facebook, Instagram, YouTube.
Hape akan menjadi sangat berguna apabila kita menggunakannya sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan, tapi akan membawa dampak buruk apabila kita menggunakannya seiring dengan hawa nafsu. Maka itu, mari kita menggunakan hape dengan sebaik-baiknya, agar tidak banyak waktu kita yang terbuang sia-sia karenanya.
Anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan mati, semua itu ada di jembatan waktu. Nabi Muhammad SAW bersabda, Khoirunnaas man thoola 'umruhu wa hasanun amaluhu wa syarrunnaas man thoola 'umruhu wa saa'a amaluhu. Artinya, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang panjang usianya dan baik amalannya. Dan seburuk-buruknya manusia adalah yang panjang usianya dan buruk amalnya".
Semoga kita termasuk orang yang panjang usianya dan baik amalannya.
Mari kita manfaatkan waktu karena kesempatan belum tentu datang dua kali, mari kita gunakan masa muda kita untuk menggapai cita-cita dan kehidupan yang mulia di hari tua. Jalan ke sana akan dapat ditempuh apabila kita menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, tidak banyak membuang waktu untuk hal yang sia-sia. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.
*) Ustadz Hasyim Sami Alatas adalah seorang dai remaja
Artikel
Betapa berartinya waktu
12 Mei 2020 09:33 WIB
Pengurus Masjid membaca Al Quran di Masjid Raya Bandung, Jawa Barat, Kamis (30/4/2020). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)
Pewarta: Ustadz Hasyim Sami Alatas *)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: