Jakarta (ANTARA News) - Produsen otomotif dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) diminta tidak hanya berjualan tetapi menjadikan Indonesia sebagai basis produksi.
Hal ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan yang dibacakan Plt Menko Perekonomian pada pembukaan The 17th Indonesia International Motor Show di Jakarta, Jumat.
Dalam pemulihan ekonomi akibat krisis keuangan dunia, Presiden optimistis bahwa industri otomotif tanah air akan tumbuh seiring perbaikan ekonomi dalam negeri.
Untuk itu, ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya memperbaiki iklim usaha untuk menarik investasi asing, termasuk memberikan berbagai dukungan fasilitas.
Ia mengharapkan Indonesia dapat menjadi basis pabrikan otomotif yang tidak hanya mampu mengeluarkan produk bersaing tetapi juga proses produksi yang semakin baik di masa depan.
Ia mengatkan agar pabrikasi otomotif tidak hanya mengedepankan keamanan dan kenyamanan produk bagi konsumen, tetapi juga memperhatikan faktor hemat energi dan ramah lingkungan.
Presiden menyambut baik dan mendukung tema IIMS 2009 "Drive for a Better Life" sebagai cermin tanggung jawab industri otomotif di tanah air, dimana produsen berupaya meningkatkan daya kreativitas dalam rancang bangun dan melaksanakan ekonomi yang ramah lingkungan.
Karena itu, ia juga meminta pelaku di industri ini mampu menciptakan desain rancang bangun yang terbarukan. Dengan mesin yang efisien hemat bahan bakar, dan jaminan keamanan lingkungan serta penumpangnya.
Industri ini merupakan salah satu pilar penting satu bangsa, untuk itu ia meminta produsen otomotif di tanah air juga bersungguh-sungguh mengembangkan teknologi bangsa sendiri.
Presiden juga mengatakan pelaku usaha di industri otomotif mampu meningkatkan aliasi nasional dan mancanegara untuk memperkuat teknologi bangsa.
Ia merasa yakin industri otomotif nasional dapat berdaya saing lebih nyata dan mampu memberi warna pada otomotif dunia.(*)
Presiden Minta ATPM Tidak cuma Berjualan
24 Juli 2009 13:48 WIB
(FotoANTARA)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: