Singapura (ANTARA News) - Harga minyak turun di perdagangan Asia Jumat karena ambil untung yang dilakukan para pedagang menyusul terjadinya rally Kamis, kata para analis.

AFP melaporkan, harga minyak menguat di perdagangan Asia, Kamis, karena para investor fokus pada komentar Ketua Federal Reserve Ben Bernanke tentang ekonomi AS, kata para analis.

Kontrak berjangka utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman September, turun 66 sen menjadi 66,50 dolar per barel.

Sedanagkan minyak mentah Brent North Sea juga pengiriman September turun 45 sen menjadi 68,80 dolar per barel.

Bernanke dalam testimoni tengah tahunan kepada Kongres pada Selasa dan Rabu mengatakan, ekonomi AS sedang membaik namun pemulihannya masih rapuh.

Untuk saat ini, investor fokus pada peningkatan porsi penilaian Bernanke terhadap ekonomi terbesar dunia dan pengguna energi nomor satu dunia, kata para analis.

"Saya pikir sebagian besar dari faktor tehnis ditopang dari kenaikan harga minyak mentah ke tingkat tinggi tiga pekan," kata Ben Westmore, ekonomi mineral dan energi pada National Australia Bank di Melbourne.

Harga minyak naik pada Kamis, didorong oleh rally pada Wall Street dan angka-angka menunjukkan penjualan dalam negeri Amerika Serikat naik untuk bulan ke tiga berturut-turut pada Juni, menawarkan suatu pertanda lagi bahwa ekonomi, pengguna energi terbesar dunia itu mungkin membaik.

Revisi pasar perumahan merupakan pertimbangan kunci pemulihan ekonomi Amerika Serikat dari resesi dan konsekuensinya adalah kenaikan dalam permintaan minyak.

Departmen Energi AS (DoE) Rabu lalu mengatakan, persediaan minyak mentah Amerika merosot 1,8 juta barel pada minggu yang berakhir 17 Juli.

Menurut DoE, cadangan bensin AS meningkat 800.000 barel dan distilasi yang termasuk bahan bakar pemanas dan diesel naik 1,2 juta barel pada pekan lalu.(*)