New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak melonjak pada Kamis waktu setempat, karena "rally" saham di Wall Street dan meningkatnya penjualan rumah di AS menyulut optimisme bahwa perekonomian terbesar dunia itu kemungkinan keluar dari penurunannya.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman September, terangkat 1,76 dolar AS menjadi ditutup pada 67,16 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September melompat 2,04 dolar AS menjadi menetap pada 69,25 dolar AS per barel.

Laporan penjualan rumah AS yang lebih kuat daripada perkiraan, membantu memberikan katalis bagi pasar, memicu harapan ekonomi berbalik naik, kata Bart Melek, seorang analis di BMO Capital Markets.

Penjualan rumah bekas (existing home) di AS, naik untuk ketiga bulan berturut-turut pada Juni, Asosiasi Makelar Rumah Nasional (National Association of Realtors) melaporkan.

"Perumahan mungkin tidak lagi menjadi pelemah," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors.

"Tiga bulan berturut-turut dari peningkatan penjualan memberikan harapan bahwa kecenderungan naik sebenarnya sedang berlangsung," katanya.

Sebuah pemulihan di pasar perumahan yang jatuh dianggap penting untuk pemulihan dari resesi yang tajam di konsumen energi terbesar di dunia, dan akibatnya terhadap meningkatnya permintaan minyak.

Data itu membantu memicu sebuah rally di Wall Street, yang mendorong blue-chip Dow Jones Industrial naik lebih dari 2,0 persen hingga berada di atas batas psikologis 9.000 untuk pertama kalinya sejak Januari.

"Kami memiliki data ekonomi baik baru-baru ini. Itu berarti permintaan kemungkinan menjadi lebih baik," kata Melek.

Kontrak berjangka New York juga mendapat dorongan dari kenaikan tajam harga bensin pada hari Kamis.

"Harga bensin telah menjadi lebih baik karena penurunan penyulingan, sehingga pasokan berkurang," ujar analis.

Peningkatan persediaan produk minyak AS, yang ditunjukkan pada laporan mingguan energi pemerintah baru-baru ini, telah membebani harga.

Dalam laporan terakhir, Departemen Energi pada hari Rabu melaporkan kenaikan 1,8 juta barel pada distilasi, seperti bahan bakar diesel dan pemanas, dan meningkat 800.000 barel untuk bensin.

Persediaan distilasi AS pada level tertinggi mereka dalam 24 tahun 24 tahun sementara stok bensin hampir mencapai 10 tahun tertinggi.(*)