Tetap produktif, petani bersiap lakukan tanam musim gadu
11 Mei 2020 19:33 WIB
Bupati Aceh Besar Mawardi Ali sedang menguji coba traktor yang akan digunakan untuk mengolah tanah sawah milik petani pada musim tanam gadu 2020 di Aceh Besar, Rabu. ANTARA/HO
Jakarta (ANTARA) - Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) sebagai lembaga yang menaungi organisasi petani, menyatakan bahwa sejumlah daerah telah selesai masa panen dan petani bersiap melakukan tanam musim kedua atau musim gadu.
Koordinator Nasional KRKP Said Abdullah menjelaskan hasil produksi petani secara nasional umumnya tidak ada masalah, hanya beberapa daerah saja, seperti Indramayu yang mengalami turunnya produksi hingga 10 persen akibat serangan hama wereng.
"Sebagian besar wilayah baru selesai panen. Di beberapa daerah masih ada yang panen. Kemungkinan terbesar musim tanam gadu dimulai akhir bulan setelah Lebaran," kata Said saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Dari data KRKP per 7 Mei 2020, sejumlah daerah yang hampir selesai masa panen, yakni Kabupaten Aceh Besar, Samosir, Ogan Komering Ilir, Sukabumi, Cianjur, Pati, Batang, Kebumen, Cilacap, Sragen, Kota Pekalongan, Sukoharjo. Kemudian, Kabupaten Jepara, Banyumas, Bojonegoro, Nganjuk, Blitar, Tenggalek dan Bulukumba.
Untuk mendukung produktivitas padi, Said mengatakan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi masih menjadi komponen penting. Namun demikian, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan distribusi menjadi sedikit terhambat.
"Sementara ini distribusi masih menemui kendala di beberapa daerah, seperti masih soal telat waktu. Ini perlu diperhatikan agar jangan sampai terhambat," kata Said.
Sementara itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku BUMN produsen pupuk dalam negeri, menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga Lini IV atau di level kios sebesar 1,27 juta ton untuk kebutuhan menjelang musim tanam gadu atau tanam kedua pada Mei-Juni.
Berdasarkan stok pupuk bersubsidi nasional per 4 Mei 2020, stok yang tersedia dari Lini II sampai Lini IV, yakni untuk pupuk urea sebanyak 719.532 ton; NPK sebanyak 273.550; SP-36 sebanyak 93.711 ton; ZA sebanyak 132.264 ton; dan Organik 51.179 ton.
Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan stok sebanyak 1,27 juta ton tersebut lebih dari cukup jika dibandingkan dengan stok minimum hingga 2 minggu kebutuhan, yakni sebesar 285.096 ton.
Baca juga: Stok pupuk untuk musim gadu Jabar dan Banten melimpah
Baca juga: Musim tanam gadu, Kementan jamin ketersediaan pupuk bersubsidi
Baca juga: Percepat musim tanam kedua, Mentan sebut 5,6 juta hektare siap ditanam
Koordinator Nasional KRKP Said Abdullah menjelaskan hasil produksi petani secara nasional umumnya tidak ada masalah, hanya beberapa daerah saja, seperti Indramayu yang mengalami turunnya produksi hingga 10 persen akibat serangan hama wereng.
"Sebagian besar wilayah baru selesai panen. Di beberapa daerah masih ada yang panen. Kemungkinan terbesar musim tanam gadu dimulai akhir bulan setelah Lebaran," kata Said saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Dari data KRKP per 7 Mei 2020, sejumlah daerah yang hampir selesai masa panen, yakni Kabupaten Aceh Besar, Samosir, Ogan Komering Ilir, Sukabumi, Cianjur, Pati, Batang, Kebumen, Cilacap, Sragen, Kota Pekalongan, Sukoharjo. Kemudian, Kabupaten Jepara, Banyumas, Bojonegoro, Nganjuk, Blitar, Tenggalek dan Bulukumba.
Untuk mendukung produktivitas padi, Said mengatakan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi masih menjadi komponen penting. Namun demikian, pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengakibatkan distribusi menjadi sedikit terhambat.
"Sementara ini distribusi masih menemui kendala di beberapa daerah, seperti masih soal telat waktu. Ini perlu diperhatikan agar jangan sampai terhambat," kata Said.
Sementara itu, PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku BUMN produsen pupuk dalam negeri, menyiapkan stok pupuk bersubsidi hingga Lini IV atau di level kios sebesar 1,27 juta ton untuk kebutuhan menjelang musim tanam gadu atau tanam kedua pada Mei-Juni.
Berdasarkan stok pupuk bersubsidi nasional per 4 Mei 2020, stok yang tersedia dari Lini II sampai Lini IV, yakni untuk pupuk urea sebanyak 719.532 ton; NPK sebanyak 273.550; SP-36 sebanyak 93.711 ton; ZA sebanyak 132.264 ton; dan Organik 51.179 ton.
Pupuk Indonesia menjamin ketersediaan stok sebanyak 1,27 juta ton tersebut lebih dari cukup jika dibandingkan dengan stok minimum hingga 2 minggu kebutuhan, yakni sebesar 285.096 ton.
Baca juga: Stok pupuk untuk musim gadu Jabar dan Banten melimpah
Baca juga: Musim tanam gadu, Kementan jamin ketersediaan pupuk bersubsidi
Baca juga: Percepat musim tanam kedua, Mentan sebut 5,6 juta hektare siap ditanam
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: