Hanoi (ANTARA) -
Pihak berwenang di taman kanak-kanak dan sekolah dasar di Vietnam mengukur suhu murid-murid di gerbang ketika sekolah kembali dibuka pada Senin setelah ditutup selama sebulan akibat pandemi virus corona.

Pada minggu lalu, sejumlah sekolah yang berbeda telah kembali dibuka sebagian.

Dengan hanya melaporkan 288 kasus infeksi dan tidak ada kematian, negara Asia Tenggara itu tidak melaporkan infeksi komunitas selama hampir sebulan, yang membuatnya dapat melanjutkan kegiatan lebih cepat daripada kebanyakan negara lain di wilayah tersebut.

"Para guru memberi tahu kami untuk menggunakan pembersih tangan dan tidak saling menyentuh di sekolah," kata seorang siswa kelas lima, Vu Tuan Phong, di luar sekolah dasar di Hanoi.

Baca juga: "ATM beras" bantu warga miskin Vietnam saat karantina karena COVID-19
Baca juga: Vietnam perpanjang lockdown, KBRI beri akomodasi WNI yang tak pulang


Dia dan teman-teman sekolahnya pulang pada tengah hari, karena sebagian besar sekolah mengoperasikan jam belajar yang lebih singkat dibandingkan sebelum pandemi.

"Orang tua, termasuk saya sendiri, percaya bahwa pemerintah, serta sekolah, akan mengambil langkah-langkah optimal sehingga anak-anak aman di sekolah dan orang tua tenang dalam bekerja," kata seorang ibu di ibu kota, Ngoc Anh, 29.

Pembukaan kembali sekolah adalah langkah terbaru Vietnam saat negara itu mencabut pembatasan pergerakan akibat virus, meskipun penerbangan komersial internasional dan klub dansa serta bar karaoke tetap ditutup.

Sekolah untuk anak-anak yang lebih besar dibuka kembali sebagian minggu lalu.

"Risiko COVID-19 (di Vietnam) rendah sekarang, dan itu hal yang baik," kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pekan lalu. "Tapi kita harus tetap waspada."

Sumber: Reuters

Baca juga: Vietnam: 13.000 orang lebih terkait klaster COVID-19 terbukti negatif
Baca juga: Vietnam beri hukuman denda untuk penyebar berita bohong soal COVID-19