Manggar, Belitung Timur (ANTARA News) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) bisa menjadi partai gurem pada pemilihan umum 2014, bila tak segera melakukan regenerasi kader.

"Jika regenerasi tidak dilakukan kedua partai politik yang sempat berjaya pada setiap pemilu itu akan tinggal kenangan saja dan dimungkinkan nasibnya sama dengan partai yang tidak masuk 10 besar sekarang," kata Rizal, ketua Yayasan Pinang Merah Indonesia di Manggar, Rabu.

Regenerasi kader politik, kata Rizal, sangatlah penting guna mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan yang akan memimpin termasuk membesarkan partainya.

Sedangkan reposisi, merupakan salah satu wahana sebagai penyegaran platform parpol agar mampu bangkit kembali bahkan bisa menjadi pemenang pemilu nantinya.

"Bila kedua partai politik terbesar ini mampu melaksanakan regenerasi kader dan repositioning itu, maka kedua partai ini masih akan diperhitungkan serta mampu tampil bertahan sebagai partai besar yang bisa menguasai arena demokrasi yaitu Pemilu," ucapnya.

Rizal mengatakan untuk partai Golkar, diperkirakan tidak jauh dari siklus pemerintahan, artinya petinggi partai ini akan berusaha dekat dengan kekuasaan yang sedang berjalan dan berkuasa.

"Sudah menjadi wacana publik bahwa kekuatan partai Golkar selalu ingin memerintah, makanya meskipun jadi oposisi, maka partai ini akan berusaha dekat dengan pemerintah," tuturnya.

Ia menunjuk contoh hasil sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah organisasi survei menyebutkan, keinginan masyarakat dari beberapa responden yang mewakilinya, yakni mereka menginginkan perubahan sosok tokoh yang akan memimpin bangsa ini.

Sebagian besar masyarakat responden menyatakan, keinginan harus ada perubahan tokoh politik yang akan diusung menjadi pemimpin bangsa ke depan," jelas Rizal.

"Apakah dari kalangan militer ataupun sipil, bagi mereka bukanlah suatu masalah yang menjadi persoalan serius. Yang penting tokoh muda yang mampu berinteraksi dengan kultur global," tambahnya.

"Kalau saya perkirakan tokoh politik yang akan mampu menguasai parpol ke depan yakni mereka yang jadi tokoh selama masa reformasi berlangsung di Indonesia," ucapnya. (*)