Pontianak (ANTARA News) - Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Kota Pontianak, Darmanelly, mengatakan pria kurang berminat mengikuti program KB lewat vasektomi (memotong saluran benih untuk menghambat transportasi sperma).

"Kebanyakan pria enggan mengikuti KB vasektomi karena khawatir akan berdampak pada berkurangnya kejantanan mereka setelah menjalani operasi tersebut," kata Darmanelly di Pontianak, Rabu.

Ia menambahkan, padahal kekhawatiran itu hanya mitos karena yang putusk hanya saluran sperma bukan hormon yang membuat orang memiliki gairah seksual.

Ia mengatakan, keengganan laki-laki menggunakan alat kontrasepsi jenis itu lumrah terjadi dimana-mana.

Darmanelly menambahkan, cakupan KB di Kota Pontianak sendiri sudah cukup baik, dimana angka kelahiran hidup cukup bagus.

Sementara Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalimantan Barat, Siti Fathonah mengingatkan ancaman "baby boom" di provinsi itu meski jumlah penduduk relatif sedikit dibanding luas wilayah.

"Hasil survei kependudukan menunjukkan angka kelahiran total pasangan usia subur di Kalbar, rata-rata 2,8. Lebih tinggi dibanding nasional yang 2,6 dari pasangan usia subur," katanya. (*)