Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta terpaksa menunda rencana penataan Kebun Plasma Nutfah Pisang karena anggaran dialihkan untuk mendukung upaya penanganan pandemi COVID-19 di kota tersebut.

“Kegiatan harus ditunda karena memang anggarannya dibutuhkan untuk kepentingan lain, yaitu penanganan COVID-19,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Minggu.

Pada tahun anggaran 2020, Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta mengalokasikan anggaran sekitar Rp1 miliar untuk kebutuhan penataan yaitu menata bagian selatan kebun dan membuka akses bagi pengunjung dari sisi selatan. Selama ini, akses utama menuju kebun plasma berada di sisi utara dengan jalan yang cukup sempit.

Tambahan akses dari sisi selatan tersebut tidak hanya dilakukan dengan menempatkan pintu masuk, tetapi melakukan penataan tanaman pisang sesuai jenisnya karena bagian selatan kebun saat ini masih terbengkalai.

Realokasi anggaran penataan kebun pisang tersebut menjadi bagian dari total realokasi anggaran yang nilainya mencapai Rp5 miliar. “Kami mengelola anggaran Rp9,7 miliar tahun ini dan hampir separuhnya direalokasi untuk mendukung penanganan COVID-19. Kegiatan yang tetap dipertahankan adalah kegiatan yang sifatnya rutin saja,” katanya.

Saat ini, Kebun Plasma Nutfah Pisang difungsikan untuk pengembangan kultivar pisang sekaligus edukasi mengenai seluk beluk tanaman pisang kepada masyarakat.

Dari catatan awal, kebun tersebut memiliki koleksi sekitar 300 kultivar pisang, namun dimungkinkan jumlahnya berkurang karena adanya penamaan ganda untuk kultivar yang sama.

Kebun Plasma Nutfah Pisang juga dilengkapi fasilitas laboratorium untuk budidaya pisang melalui kultur jaringan. Salah satu varietas pisang yang sudah dihasilkan adalah Raja Bagus.

“Masyarakat bisa membeli bibit pisang di kebun ini. Harganya cukup murah bila dibanding harga di pasaran dengan kualitas yang terjamin,” katanya.

Baca juga: Persediaan bibit pisang Kebun Plasma Nutfah Yogyakarta menipis
Baca juga: Kebun Plasma Pisang Yogyakarta didorong hasilkan kultivar baru
Baca juga: PTPN V akan remajakan 17.000 hektare kebun sawit plasma