Kupang (ANTARA News) - Penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) pabrik mangan antara Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan konsorsium Korsel ditunda gara-gara ledakan bom di Hotel JW Marriott Jumat pekan lalu.

"Seharusnya besok, Rabu (22/7), akan dilaksanakan penandatangan MoA antara Pemda NTT dan Konsosrsium asal Korsel di Hotel JW Marriott, namun ditunda karena bom," kata Asisten Pembangunan Setda NTT, Partini Harjokusumo, di Kupang Selasa.

Menurut Partini, pabrik mangan itu rencananya akan dibangun di kawasan industri Bolok, Kabupaten Kupang.

Berdasarkan surat undangan dari Konsorsium Korsel tersebut, penandatangan MoA akan dilakukan di hotel JW Marriott, namun akibat bom penandatangan MoA tersebut diundur menjadi 5 Agustus mendatang di Kupang.

Dia berharap pemindahan tepat tersebut tidak menghambat penandatangan MoA antara Pemda NTT dan investor asal Korsel tersebut, karena penandatangan merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) tentang rencana pembangunan pabrik pemurnian dan pengolahan mangan di Kupang.

Dia juga berharap agar para investor yang ingin berinvestasi di NTT tidak terpengaruh dengan isu bom yang terjadi di Ritz Carlton dan JW Marriott yang menewaskan sembilan orang dan puluhan orang luka.

"Saya sempat tanyakan ke mereka, takut atau tidak dengan ada kasus bom, tapi mereka katakan tidak takut, karena mereka jalankan bisnis," kata Partini.

Menurut rencana, konsorsium tersebut akan mulai membangun stockpile, pabrik pemurnian dan pengolahan (smelting furnance) atau tungku perapian berkapasitas 5.000 ton per bulan.

Selain itu, akan dibangun juga pabrik pembersihan dan pemulihan size di beberapa kabupaten di NTT untuk mendukung suplai bahan baku mangan dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton per bulan.

Bahkan, konsorsium tersebut telah menanamkan modalnya sebesar Rp2,4 miliar kepada Pemda NTT sebagai langkah awal menuju investasi di daerah ini.
(*)