Jakarta (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan memeriksa penggunaan dana stimulus fiskal 2009 untuk mengetahui efektivitas penggunaan dana itu dalam mengatasi dampak krisis.

"Beberapa waktu lalu BPK-RI dan Jawatan Audit Negara (JAN) Malaysia di Bukit Tinggi menyepakati berbagai hal mengenai antisipasi dampak krisis global," kata Kepala Direktorat Litbang BPK, Gudono di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan, salah satu langkah yang dilaksanakan pemerintah di berbagai negara adalah pelaksanaan stimulus fiskal 2009.

"Kita menyepakati untuk melakukan pemeriksaan terhadap pelaksanaan stimulus fiskal, kalau Malaysia tentunya dari sisi mereka sendiri," katanya.

Menurut Gudono, pelaksanaan stimulus fiskal belum tentu berdampak positif terhadap kondisi perekonomian suatu negara.

Ia mencontohkan, pelaksanaan stimulus fiskal di AS yang hingga saat ini belum berdampak positif. Pengangguran di negara itu justru meningkat dari dari 8,0 persen menjadi 9,2 persen.

Hasil dari pemeriksaan atas pelaksanaan stimulus fiskal itu, lanjut Gudono, akan menjadi bahan pembelajaran bagi berbagai pihak khususnya instansi pemerintah bidang ekonomi.

Ia menyebutkan, pada pekan terakhir Juli 2009 ini pihaknya akan bertemu kembali dengan JAN Malaysia mengenai pelaksanaan audit.

"Kita sudah siapkan proposal, tentunya mereka juga menyiapkan. Kita akan bertemu lagi membicarakan antara lain feasibility, metodologi dan lainnya," katanya.

Ia menyebutkan, berbeda dengan negara-negara lain, pelaksanaan stimulus fiskal di Indonesia lebih banyak berupa penghematan pajak. Sementara di negara-negara lain lebih kepada real money.

"Hasilnya akan menjadi bahan pembelajaran bagi kedua negara pada masa mendatang," katanya. (*)