Penambahan pasien COVID-19 didominasi dari Surabaya
10 Mei 2020 00:01 WIB
Pekerja menyelesaikan pembangunan salah satu tenda Rumah Sakit Darurat COVID-19 untuk merawat pasien di kawasan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Humaniora di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/5/2020). (ANTARA/Moch Asim)
Surabaya (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur mencatat penambahan pasien terkonfirmasi positif didominasi dari Kota Surabaya, yakni 75 orang di antara 128 orang pada kasus baru per Sabtu.
"Pasien positif di Kota Surabaya hari ini tambahannya besar, sebab ada beberapa klaster yang hasil swab-nya baru muncul," ujar Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu malam.
Total kasus pasien terkonfirmasi positif di Jawa Timur per hari ini mencapai 1.409 orang atau bertambah 128 orang dibandingkan sehari sebelumnya dan berasal dari 13 kabupaten/kota.
Menurut dr Kohar, di Surabaya memang terdapat beberapa klaster, seperti pabrik rokok Sampoerna, kemudian klaster beberapa pasar dan komunitas serta pasien yang memeriksakan secara individu.
Direktur Utama RSUD dr Saiful Anwar Malang tersebut juga menjelaskan bahwa pengumuman hasil konfirmasi positif pasien bukan berarti terjadi hari ini, tapi telah sakit beberapa waktu lalu sehingga dilakukan tes swab.
"Karena pengumumannya baru muncul hari ini maka kenaikannya sangat signifikan dan sebagian besar memang di Surabaya," ucapnya.
Selain Surabaya yang jumlah totalnya mencapai 667 orang, terdapat kabupaten yang angka kenaikannya tinggi, yaitu 21 orang dari Kabupaten Pasuruan atau total keseluruhannya adalah 40 orang.
"Sesuai identifikasi, ternyata ada perusahaan yang ada karyawannya terindikasi sakit, serta ada juga suatu kelompok masyarakat. Saya tidak bisa menyebut nama perusahaannya, tapi yang pasti kami tindaklanjuti," katanya.
Sementara itu, rincian tambahan kasus baru selain Surabaya dan Kabupaten Pasuruan, yaitu Sidoarjo sebanyak 18 orang beserta tiga orang asal Bondowoso.
Berikutnya, masing-masing dua orang asal Nganjuk dan Lamongan, serta masing-masing satu orang asal Lumajang, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo serta Jombang.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 230 orang (17,72 persen) atau bertambah tiga orang dibandingkan sehari sebelumnya, 227 orang, dengan rincian masing-masing satu orang dari Kota Probolinggo, Jombang serta Surabaya.
Untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 143 orang (10,15 persen) atau dua orang, yakni masing-masing satu orang dari Sidoarjo dan Surabaya.
Untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 3.971 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 3.854 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 21.131 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 20.858 orang.
Selain itu, sampai saat ini sudah 37 kabupaten/kota di Jatim berstatus daerah terjangkit atau "zona merah", dan hanya menyisakan Sampang sebagai daerah yang belum ada warganya terkonfirmasi positif corona.
"Pasien positif di Kota Surabaya hari ini tambahannya besar, sebab ada beberapa klaster yang hasil swab-nya baru muncul," ujar Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim dr Kohar Hari Santoso di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Sabtu malam.
Total kasus pasien terkonfirmasi positif di Jawa Timur per hari ini mencapai 1.409 orang atau bertambah 128 orang dibandingkan sehari sebelumnya dan berasal dari 13 kabupaten/kota.
Menurut dr Kohar, di Surabaya memang terdapat beberapa klaster, seperti pabrik rokok Sampoerna, kemudian klaster beberapa pasar dan komunitas serta pasien yang memeriksakan secara individu.
Direktur Utama RSUD dr Saiful Anwar Malang tersebut juga menjelaskan bahwa pengumuman hasil konfirmasi positif pasien bukan berarti terjadi hari ini, tapi telah sakit beberapa waktu lalu sehingga dilakukan tes swab.
"Karena pengumumannya baru muncul hari ini maka kenaikannya sangat signifikan dan sebagian besar memang di Surabaya," ucapnya.
Selain Surabaya yang jumlah totalnya mencapai 667 orang, terdapat kabupaten yang angka kenaikannya tinggi, yaitu 21 orang dari Kabupaten Pasuruan atau total keseluruhannya adalah 40 orang.
"Sesuai identifikasi, ternyata ada perusahaan yang ada karyawannya terindikasi sakit, serta ada juga suatu kelompok masyarakat. Saya tidak bisa menyebut nama perusahaannya, tapi yang pasti kami tindaklanjuti," katanya.
Sementara itu, rincian tambahan kasus baru selain Surabaya dan Kabupaten Pasuruan, yaitu Sidoarjo sebanyak 18 orang beserta tiga orang asal Bondowoso.
Berikutnya, masing-masing dua orang asal Nganjuk dan Lamongan, serta masing-masing satu orang asal Lumajang, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Kota Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Probolinggo serta Jombang.
Sementara itu, jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di wilayah Jatim saat ini mencapai 230 orang (17,72 persen) atau bertambah tiga orang dibandingkan sehari sebelumnya, 227 orang, dengan rincian masing-masing satu orang dari Kota Probolinggo, Jombang serta Surabaya.
Untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 143 orang (10,15 persen) atau dua orang, yakni masing-masing satu orang dari Sidoarjo dan Surabaya.
Untuk warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim mencapai 3.971 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 3.854 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 21.131 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 20.858 orang.
Selain itu, sampai saat ini sudah 37 kabupaten/kota di Jatim berstatus daerah terjangkit atau "zona merah", dan hanya menyisakan Sampang sebagai daerah yang belum ada warganya terkonfirmasi positif corona.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: