Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan menggagas Program Gerakan Menanam Hortikultura untuk mengisi aktivitas masyarakat di masa pandemik COVID-19, namun upaya itu tetap dilakukan secara disiplin terhadap protokol kesehatan.

Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan di hadapan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah saat kunjungan di Toraja Utara, Sabtu menyampaikan pemkab hadir dengan program Gerakan Penanam Hortikultura, Perikanan dan Peternakan yang mulai berkembang di seluruh kecamatan.

"Gerakan penanaman hortikultura mulai berkembang dan berlangsung di seluruh kecamatan, yang tadinya masyarakat senang membeli, sekarang menanam," katanya.

Pemkab menggaungkan gerakan tersebut dengan membekali masyarakat dengan bibit tanaman secara gratis.

Ia mengatakan ada hikmah dan pembelajaran dari wabah pandemik COVID-19, yakni dengan melakukan penanaman sayuran, perikanan dan peternakan di masa pandemik ini.

Gerakan ini, kata dia, juga berdasar pada status Toraja Utara yang masih steril dari kasus positif COVID-19.

"Puji tuhan sampai saat ini kita masih berada pada status steril dari COVID-19," katanya.

Meski demikian, kata Kalatiku Paembonan, pemkab tetap memberlakukan sangat ketat pada pos pemeriksaan perbatasan, hal itu tampak dari penggunaan alat yang terbilang canggih untuk mendeteksi suhu tubuh, yakni thermal scanner seperti yang digunakan di bandara.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengapresiasi kedisiplinan Toraja Utara tersebut. Walaupun zona hijau, tetapi tetap melakukan protokol kesehatan dengan ketat.

"Sehingga semua yang masuk diketahui asalnya, pernah kemana dan berapa lama ke sini, itu hebat. Makanya Toraja Utara tidak ada COVID-19, kalau ini kita lakukan,maka Sulsel akan keluar dari zona merah," katanya.

Ia menekankan perlunya pelacakan kontak terus dilakukan dengan nama dan alamat. Jika ditemukan pasien positif agar sesegera mungkin dikomunikasikan ke Gugus Tugas COVID-19 Pemprov Sulsel.

Seluruh lapisan warga di Toraja Utara diminta secara bersungguh-sungguh bekerja sama menghadapi virus corona ini.

Bukan hanya ketat menyeleksi masyarakat dari luar, tetapi bagi masyarakat juga melakukan karantina mandir, apalagi Toraja Utara juga didukung dengan hadirnya tiga rumah sakit untuk penanganan COVID-19, demikian Nurdin Abdullah.

Baca juga: Wabup Tana Toraja ikut bagikan masker untuk cegah COVID-19

Baca juga: Gubernur Sulsel fokus penerapan PSBB di Makassar

Baca juga: Toraja disebut sebagai aset dunia, bakal jadi destinasi wisata terbaik

Baca juga: 10 pekerja toko di Makassar positif COVID-19