Surabaya (ANTARA News) - Tim Pengacara Muslim (TPM) menyatakan, peledakan bom di Hotel J.W. Marriott dan Hotel Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, tak berkaitan dengan Jemaah Islamiyah (JI).

"Tolong, jangan kaitkan bom itu dengan organisasi Jemaah Islamiyah," kata anggota TPM, Fahmi Bachmid, di Surabaya, Senin.

Ia meminta, pihak kepolisian tidak terburu-buru mengkaitkan peristiwa itu dengan kelompok atau jaringan Islam tertentu.

"Apa pun agama di dunia ini, terutama agama Islam tidak mengajarkan kekerasan," kata mantan penasihat hukum pelaku terorisme, Amrozi dan kawan-kawan itu.

Terkait pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahwa bom di Kuningan itu berkaitan dengan pelaksanaan pemilu presiden, Fahmi enggan memberikan komentar.

"Kalau dikaitkan dengan soal politis, saya tidak berkomentar, karena saya bukan orang politik," katanya berkilah.

Meskipun demikian, dia meminta semua pihak untuk menyerahkan pengungkapan peristiwa bom yang menewaskan sembilan orang dan melukai 53 lainnya itu kepada pihak kepolisian.

"Biarlah polisi bekerja dulu. Sebelum ada hasil pengungkapan, sebaiknya semua pihak menahan diri untuk berspekulasi mengenai siapa pelakunya," katanya.

Sebelumnya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah meminta keterangan 35 orang saksi, guna mengungkap identitas dua pelaku bom bunuh diri di dua hotel berbintang lima itu.(*)