Negara (ANTARA News) - Polisi memperketat penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, pascabom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta (17/7).

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol I Gede Sugianyar, di Denpasar, Minggu, menyatakan Polda Bali menambah kekuatan di pos penjagaan pintu-pintu masuk Pulau Bali dengan melibatkan personel Polres setempat ditambah kekuatan dari Brimob Polda Bali, Densus 88/Antiteror dibantu unsur TNI dan petugas keamanan setempat.

"Berkaitan dengan tragedi pemboman di Jakarta, kami di Bali terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya di pintu-pintu masuk Pulau Dewata," katanya.

Wartawan ANTARA News di Gilimanuk melaporkan penjagaan di Pelabuhan Gilimanuk yang merupakan pintu masuk wilayah barat Pulau Bali nampak sangat ketat.

Kendaraan-kendaraan yang turun dari kapal penyeberangan tampak diperiksa dengan sangat teliti oleh aparat kepolisian. Penumpangnya juga diharuskan turun melewati pendeteksi logam dan diwajibkan menunjukkan identitas diri berupa KTP.

Demikian halnya bagi kendaraan angkutan barang yang menggunakan mobil boks, nampak diperiksa dengan sangat rinci, baik penumpang maupun barang-barang bawaan.

"Itu kami lakukan guna menghindari kecolongan, siapa tahu teroris menyamar supaya dapat masuk Bali," kata salah satu petugas kepolisian di Pelabuhan Gilimanuk.

Pemandangan yang sama juga terjadi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Aparat kepolisian nampak memperketat penjagaan dengan menambah kekuatan personelnya.

Dibandingkan hari-hari biasa, jumlah personel kepolisian yang berjaga nampak bertambah yang semula hanya melibatkan lima orang petugas saja, kini ditambah menjadi 15 orang.

Dilihat dari seragam yang digunakan, polisi setempat mengerahkan tiga satuan yakni sabhara, lalu lintas dan Polisi Pariwisata.

Namun, di kedua pelabuhan, baik Ketapang maupun Gilimanuk, tidak sampai terjadi antrean panjang atau kemacetan akibat pemeriksaan. (*)