Jakarta (ANTARA News) - Tragedi peledakan bom di Hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (17/7) tidak mempengaruhi kunjungan pariwisata di Indonesia.

"Kami harapkan kunjungan wisatawan mancanegara tidak berpengaruh peristiwa peledakan bom di dua hotel berbintang di kawasan Kuningan itu," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu malam.

Ia mengatakan, dari informasi perjalanan wisata (tour and travel), wisatawan yang meninggalkan Jakarta lewat Bandara Soekarno-Hatta masih normal, tidak ada lonjakan yang signifikan.

"Itu berarti wisatawan yang berlibur di Jakarta masih merasa aman untuk melanjutkan perjalanannya ke obyek-obyek wisata di ibu kota ini," katanya.

Seandainya ada penurunan kunjungan, Wacik berharap agar segera pulih kembali. Maka dari itu pihaknya bersama-sama instansi terkait untuk membangun "recovery" melalui media center.

"Pencitraan melalui media sangat penting ketika menghadapi situasi seperti ini, karena masyarakat Indonesia dan internasional membutuhkan informasi aktual dari sumber resmi. Misalnya bagaimana situasi Jakarta pascabom Kuningan," ucapnya.

Menurutnya,peranan media massa dalam "recovery"sangat besar untuk pencitraan Indonesia di mata dunia. Karena wilayah Indonesia tidak saja Jakarta melainkan ratusan tempat wisata yang siap menerima kunjungan wisatawan.

"Pencitraan dengan media massa itu sudah diprogramkan. Kami akan ajak para wartawan lokal dan asing untuk mengunjungi obyek wisata di Jakarta maupun daerah lain," kata menteri asal Kintamani Bali.

Menbudpar mengharapkan, dengan mengajak para wartawan cetak dan elektronik mengunjungi obyek wisata nantinya mereka bisa memberitakan mengenai keadaan yang sebenarnya di Indonesia pasca tragedi bom Kuningan.

"Jumlah kunjungan wisatawan pada 2008 tercatat mencapai 6,4 juta orang, mudah-mudahan kunjungan tahun ini bisa kita pertahankan," kata Wacik.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui adanya pengaruh ledakan bom di di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, tapi tidak terlalu besar.

Hal itu menunjukkan bahwa keamanan di Jakarta relatif stabil dan tidak terpengaruh atas ledakan bom.

"Saya jamin Jakarta aman. Kalaupun ada yang pergi ke negaranya masing-masing, itu memang karena mereka mau pulang saja," katanya.

Ia menegaskan, Jakarta aman itu dibuktikan dengan tingkat hunian hotel mencapai 70 persen.

Selain itu, para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada 17 Juli 2009 mencapai 5.174 orang dan pada 18 Juli 2009 mencapai 2.390 orang.(*)