Yogyakarta (ANTARA) - Universitas Gadjah Mada (UGM) bertekad mencetak pemimpin muda Muslim yang moderat dan progresif melalui Masjid Kampus Mardliyyah sebagai pusat kegiatan Islam di kampus itu yang akan diluncurkan pada 10 Mei 2020.

"Cita-cita kami adalah melahirkan para inspiring young Muslim leaders yang moderat, inklusif, bervisi jauh ke depan, kreatif dan inovatif dan berkomitmen untuk kemajuan bangsa," kata Ketua Program Ramadan di Kampus 1441/2020 Masjid Kampus (Maskam) Mardliyyah UGM Achmad Munjid melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, Masjid Mardliyyah akan menjadi bagian dari Islamic Center di UGM yang menyediakan ruang eksplorasi dan eksperimentasi bagi kaum muda Muslim, baik dalam hal pemikiran keagamaan yang progresif maupun untuk olah berbagai keterampilan esensial, maupun teknis yang vital, khususnya dalam teknologi modern dan dunia digital.

"Alhamdulillah kini Masjid Kampus Mardliyyah UGM sudah hampir selesai dibangun kembali dan siap dimanfaatkan," kata Achmad.

Acara soft-launching Masjid Kampus Mardliyyah UGM bertajuk "Cerdas Beragama, Berkontribusi bagi Bangsa" akan digelar bersamaan dengan kegiatan peringatan malam Nuzulul Qur'an pada 10 Mei 2020, pukul 20.00-22.15 WIB.

Ia mengatakan mengingat situasi pandemi COVID-19, kegiatan tersebut akan sepenuhnya diadakan secara daring (online) dan disiarkan melalui media sosial, khususnya kanal Youtube dan IG, supaya bisa diikuti secara luas oleh khalayak. Pusat kegiatan offline ada di Balairung UGM dengan mematuhi standar keselamatan COVID-19 secara ketat.

Sejumlah tokoh nasional, ustadz dan pemikir Islam terkemuka, tokoh pergerakan sosial, musisi, jurnalis, akademisi, influencer, sociopreneur, dan aktivis mahasiswa, menurut dia, akan menjadi pengisi acara yang tersusun ke dalam tiga segmen.

Segmen pertama, dengan sub-tema "Iqra: Membaca Dinamika Zaman dalam Beragam Perspektif" akan menyajikan bagaimana para tokoh penting menganalisis dan mencari solusi bersama bagi masalah fundamental bangsa, khususnya di tengah situasi krisis akibat pandemi.

Sejumlah pembicaranya adalah Panut Mulyono (Rektor UGM), Pratikno (ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM dan Mensesneg), Eric Thohir (entrepreneur dan Menteri BUMN), Alissa Wahid (pendiri dan Kordinator Nasional Jaringan Gusdurian), dan akan dipandu oleh Prabu Revolusi (jurnalis).

Selanjutnya, pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an oleh Muhammad Nur, seorang qori’ internasional dan uraian hikmah Nuzulul Qur'an bertema "Pemuda Berakhlak al Qur’an" akan disampaikan oleh Ustadz Yusuf Mansur, dipandu oleh Wirda Mansur, seorang influncer top generasi Muslim milenial. Itu adalah segmen kedua.

Segmen ketiga berupa dialog bertajuk “Yang Muda, yang Cerdas Beragama dan Berkontribusi bagi Bangsa” terdiri dari dua sesi. Sesi pertama “Spiritualitas Kaum Muda” akan diisi oleh Ismail Fajrie Alatas (profesor Islamic studies di New York University, AS), Noe Letto (musisi dan aktivis), Ahmad Fuadi (novelis “Negeri Lima Menara”), dan dipandu oleh Rangga Almahendra (dosen FEB UGM dan inisiator KHSB).

Untuk sesi kedua "Anak Muda dan Pemberdayaan Umat" akan diisi oleh Ghufron Mustaqim (sociopreneur, Co-founder Evermos, Co-founder Kajianmu), Sulthan Farras (Ketua BEM KM UGM), Alfatih Timur (sociopreneur, pendiri Kitabisa.com) dan akan dipandu oleh Shazza Belladona (TV host Moslem Travellers). Di antara kedua sesi itu akan ada penampilan musik oleh Noe Letto dan Sharla Martiza.

"Melalui acara ini juga akan dilakukan penggalangan dana 'Mardliyyah Peduli' bekerja sama dengan Kitabisa.com yang puncaknya akan digelar pada acara konser amal," kata dia.

Acara ini akan disiarkan livestreaming melalui kanal Youtube: Universitas Gadjah Mada dan Instagram: rdkmardliyyah_ugm serta oleh Radio Swaragama. Siaran tunda juga akan dilakukan oleh TVRI Pusat.

Menurut dia, kegiatan ini diharapkan menjadi kegiatan reflektif yang menginspirasi dan bermanfaat luas dalam memaknai ibadah Ramadan di tengah pandemi ini.