Jakarta (ANTARA News) - Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) meminta pers dan kepolisian untuk bersikap objektif terhadap serangan teror di Mega Kuningan, demikian Jurubicara HTI Muhammad Ismail Yusanto, kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu.
"Kami menyeru semua pihak, khususnya media massa dan kepolisian untuk objektif dan tidak buru-buru berspekulasi mengaitkan bom JW Marriot dan Ritz Carlton dengan kelompok gerakan Islam atau yang selama ini mereka sebut Islam garis keras," katanya.
Ismail meminta polisi segera mengungkap siapa dan apa motif pelakunya agar tidak menimbulkan spekulasi yang menyudutkan kelompok Islam dan segera menyampaikan temuan itu kepada masyarakat.
Syariat Islam, kata dia, tegas melarang siapapun membunuh orang tanpa hak, merusak milik pribadi dan fasilitas milik umum, apalagi jika menimbulkan korban dan ketakutan yang meluas.
"Bisa itu sengaja dilakukan sekelompok orang untuk mengacaukan keamanan dan negara ini demi kepentingan politik mereka sambil mendiskreditkan organisasi Islam dan melakukan rekayasa sistematis serta provokasi keji untuk terus menyudutkan Indonesia sebagai sarang terorisme," katanya. (*)
Hizbut Tahrir: Jangan Kaitkan Bom dengan Islam
18 Juli 2009 11:15 WIB
Ruang Bank Panin yang berantakan di Kawasan Hotel JW Marriott , Jakarta, Jumat (17/7). T (ANTARA/ Ujang Zaelani/)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: