Timika (ANTARA News) - Pascapenyerangan yang dilakukan orang tak dikenal di areal PT Freeport, karyawan yang berada di Tembagapura tidak kekurangan logistik.
"Persediaan logistik termasuk bahan makanan hingga saat ini masih mencukupi," kata Juru bicara PT Freeport, Mindo Pangaribuan ketika dihubungi ANTARA dari Timika, Sabtu.
Sementara itu informasi yang berhasil dihimpun ANTARA di Timika, pihak perusahaan mulai membatasi makanan para karyawan.
"Sebelum peristiwa kami diperbolehkan membawa pulang beberapa makanan dari ruang makan, namun beberapa hari terakhir ini hal itu sudah tidak diperkenankan lagi," ungkap seorang karyawan yang saat ini masih berada di Tembagapura.
Insiden penyerangan bersenjata yang dilakukan orang tak dikenal itu mengakibatkan pergantian jadwal kerja tidak dapat berlangsung karena karyawan yang terlebih dahulu mendapat libur dan saat ini berada di Timika, tidak diperbolehkan kembali ke Tembagapura.
Akibatnya para karyawan yang masih berada di Tembagapura harus lembur secara bergantian dengan rekan mereka yang sebelumnya tidak sempat mengambil cuti.
Penyerangan yang dilakukan orang tak dikenal sejak Sabtu (11/7) menyebabkan tiga orang tewas, dua di antaranya karyawan PT Freeport dan seorang anggota Polda Papua yang tergabung dalam Satgas Amule.
Hingga saat ini sekitar 600-an personel diterjunkan guna mengamankan dan pengejar pelaku penyerangan.Dari jumlah tersebut tercatat dua kompi berasal dari TNI-AD. (*)
PT Freeport Bantah Logistik di Tembagapura Menipis
18 Juli 2009 08:22 WIB
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: