Pasukan Guardia Civil mengatakan pihaknya menangkap pria tersebut, yang dianggap sangat radikal, setelah penyelidikan gabungan digelar bersama pasukan keamanan di Maroko dan Amerika Serikat.
"Tersangka berniat melakukan aksi teror, yang informasi lengkapnya tidak diketahui," kata polisi melalui pernyataan, Jumat.
Hubungannya dengan ISIS sudah terjalin selama empat tahun, kata polisi, meski ia belum menunjukkan tanda-tanda radikal apa pun hingga saat ini.
Setelah Spanyol memberlakukan penguncian akibat COVID-19 pada 14 Maret, hasrat sang tersangka terhadap gerakan ISIS kian menggebu, menurut polisi.
Sejak itulah, ia mengucapkan janji setia kepada ISIS dan menyatakan kebenciannya terhadap Barat di media sosial, katanya.
Tersangka juga melakukan sejumlah perjalanan rahasia di sekitar kota, tempat yang polisi yakini bahwa ia sedang mencari calon target serangan.
Menurut polisi, ia sepertinya telah menanggapi panggilan dari kelompok ISIS bagi pengikutnya di Barat untuk melakukan serangan di negara tempat ia tinggal.
Pada April, pasukan keamanan di Kota Almeria mengamankan seorang penyanyi rap asal Inggris, yang buron setelah berperang demi kelompok tersebut di Irak dan Suriah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jerman tangkap empat warga Tajikistan diduga rencanakan serangan
Baca juga: Berniat bunuh Pangeran George, warga Inggris pendukung ISIS dipenjara seumur hidup
Baca juga: Mahfud: Paspor ISIS eks WNI akan diblokir