Pemkot Bogor lakukan tes swab di Pasar Kebon Kembang
8 Mei 2020 17:53 WIB
Pelaksanaan swab test secara acak terhadap 300 orang, yakni pedagang, petugas pasar, dan pembeli, di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Jumat (8/5/2020). (ANTARA/HO/Pemkot Bogor)
Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melaksanakan tes swab COVID-19 secara acak terhadap sekitar 300 orang yakni pedagang, petugas pasar, maupun pembeli di Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Jumat.
Tes Swab dilakukan dengan mengukur temperatur tubuh dan pengambilan sampel dahak untuk dilakukan uji polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium.
Baca juga: DPRD Kota Bogor usul data penerima BLT harus lebih tepat sasaran
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat meninjau pelaksanaan tes swab di Pasar Kebon Kembang mengatakan, saat ini lokasi yang rawan terjadi penyebaran COVID-19 adalah stasiun kereta api, pasar dan rumah sakit.
"Pasar yang banyak kerumunan orang ini yang paling sulit mendeteksinya. Karena itu, dilakukan swab test untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 di pasar," kata Bima Arya.
Menurut Bima, melalui swab test akan diketahui apakah ada penyebaran COVID-19 atau tidak, sehingga warga dapat memahami bahayanya membiarkan kerumunan di pasar.
Baca juga: Pemkot Bogor masih temukan pelanggaran PSBB
Bima menjelaskan, peralatan swab test yang digunakan petugas dari Dinas Kesehatan adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 300 paket.
"Kita minta ke Pak Gubernur untuk membantu pelaksanaan swab test untuk warga Kota Bogor. Alhamdulillah Pak Gubernur menyetujuinya," katanya.
Baca juga: Bogor temukan 12 kasus reaktif COVID saat "rapid test"
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menyatakan bahwa di Kota Bogor mulai terjadi pelambatan kasus positif COVID-19. "Tapi, kita tetap menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) secara ketat hingga pandemi COVID-19 berakhir," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, dalam tiga hari pada Minggu hingga Rabu, 3-6 Mei, tidak ada penambahan jumlah kasus positif COVID-19 dan tidak jumlah kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia. Baru pada Kamis (7/5) kemarin ada tambahan dua kasus positif COVID-19.
Baca juga: Pemprov Jabar konsisten dan tegas larang mudik Lebaran
Tes Swab dilakukan dengan mengukur temperatur tubuh dan pengambilan sampel dahak untuk dilakukan uji polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium.
Baca juga: DPRD Kota Bogor usul data penerima BLT harus lebih tepat sasaran
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat meninjau pelaksanaan tes swab di Pasar Kebon Kembang mengatakan, saat ini lokasi yang rawan terjadi penyebaran COVID-19 adalah stasiun kereta api, pasar dan rumah sakit.
"Pasar yang banyak kerumunan orang ini yang paling sulit mendeteksinya. Karena itu, dilakukan swab test untuk mendeteksi penyebaran COVID-19 di pasar," kata Bima Arya.
Menurut Bima, melalui swab test akan diketahui apakah ada penyebaran COVID-19 atau tidak, sehingga warga dapat memahami bahayanya membiarkan kerumunan di pasar.
Baca juga: Pemkot Bogor masih temukan pelanggaran PSBB
Bima menjelaskan, peralatan swab test yang digunakan petugas dari Dinas Kesehatan adalah bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 300 paket.
"Kita minta ke Pak Gubernur untuk membantu pelaksanaan swab test untuk warga Kota Bogor. Alhamdulillah Pak Gubernur menyetujuinya," katanya.
Baca juga: Bogor temukan 12 kasus reaktif COVID saat "rapid test"
Pada kesempatan tersebut, Bima Arya juga menyatakan bahwa di Kota Bogor mulai terjadi pelambatan kasus positif COVID-19. "Tapi, kita tetap menerapkan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) secara ketat hingga pandemi COVID-19 berakhir," katanya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, dalam tiga hari pada Minggu hingga Rabu, 3-6 Mei, tidak ada penambahan jumlah kasus positif COVID-19 dan tidak jumlah kasus positif COVID-19 yang meninggal dunia. Baru pada Kamis (7/5) kemarin ada tambahan dua kasus positif COVID-19.
Baca juga: Pemprov Jabar konsisten dan tegas larang mudik Lebaran
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: