PMI sampaikan sejumlah upaya tangani COVID-19 di Tanah Air
8 Mei 2020 15:55 WIB
Petugas gabungan dari TNI dan Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan penyemprotan cairan disinfektan dengan menggunakan mobil gunners spraying di depan stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (8/5/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pras/am.
Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) di sejumlah daerah menyampaikan sejumlah upaya yang telah dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus corona penyebab COVID-19 di Tanah Air.
"Terkait kelangkaan alat pelindung diri di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat kami membuat baju hazmat dan pelindung sepatu yang dibagikan secara gratis ke seluruh tenaga medis," kata Ketua PMI Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat Nurbetty Eka Mulyastri Panji pada peringatan Hari Palang Merah Sedunia yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Selain itu, anggota PMI dan para relawan juga membuat masker berbahan kain sebanyak lima ribu buah yang bisa dicuci ulang dan diberikan secara gratis ke masyarakat setempat.
"Kita juga membagikan 2.500 masker medis ke petugas medis," katanya.
Baca juga: PMI ajak masyarakat tidak takut donor darah saat pandemi COVID-19
Baca juga: Aksi Sejuta Cangkir Kopi kampanyekan donor darah pada 20 April
Tidak hanya itu, para relawan kemanusiaan tersebut juga telah melakukan penyemprotan disinfektan sekitar puluhan ribu liter ke sejumlah fasilitas umum di antaranya sekolah, rumah ibadah, dan pasar.
PMI Kabupaten Melawi juga terlibat langsung memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak COVID-19 berupa 200 paket bagi kaum dhuafa, lansia dan sebagainya.
"Setiap hari Jumat, PMI Melawi juga memberikan nasi kotak gratis bagi lansia, kaum dhuafa dan lainnya," ujar dia.
Baca juga: PMI Sukabumi beri dukungan psikososial untuk keluarga positif COVID-19
Baca juga: PMI Kota Sukabumi bentuk kelurahan siaga COVID-19
Di lokasi berbeda, PMI Kota Sukabumi dan para relawan kemanusiaan membuat dan mengolah tong sampah menjadi alat tempat cuci tangan portable dan otomatis.
Salah seorang staf PMI Kota Sukabumi Atep Maulana mengatakan yang menarik dari alat tersebut ialah menggunakan sistem sensor. Sehingga pengguna tidak perlu bersentuhan langsung jika ingin memakai pencuci tangan dari tong sampah itu.
Ke depan PMI setempat juga berencana membagikan alat pencuci tangan portable tersebut ke sejumlah tempat-tempat umum sebagai upaya memutus mata rantai COVID-19.
Tidak hanya itu, Kelurahan Baros Sukabumi juga menjadi lokasi proyek percontohan penanganan gempa bumi sekaligus siaga COVID-19 melalui dukungan Palang Merah Amerika Serikat dan USAID serta PMI pusat.
Baca juga: Relawan PMI tinggalkan keluarga demi putus mata rantai COVID-19
Baca juga: JK sampaikan penghargaan kepada seluruh relawan penanganan COVID-19
Hal serupa juga dilakukan oleh PMI Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) para anggota dan relawan telah menyemprot disinfektan hampir di sebagian besar fasilitas umum di daerah itu.
"Selama 28 hari terakhir kami diminta untuk fokus mengamankan lokasi karantina terpusat," kata salah seorang relawan PMI Kabupaten Sikka Aditia.
Salah satu kegiatan yang dilakukan di karantina terpusat ialah para relawan melakukan disinfeksi setiap hari terutama saat pagi dan malam termasuk distribusi air.
"Kami juga mendampingi teman-teman yang dikarantina mulai dari sisi psikologi hingga berolahraga," katanya.
Baca juga: ICRC: Keselamatan relawan kemanusiaan COVID-19 harus jadi prioritas
Baca juga: PMI: Gaungkan semangat kebersamaan hadapi COVID-19
"Terkait kelangkaan alat pelindung diri di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat kami membuat baju hazmat dan pelindung sepatu yang dibagikan secara gratis ke seluruh tenaga medis," kata Ketua PMI Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat Nurbetty Eka Mulyastri Panji pada peringatan Hari Palang Merah Sedunia yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.
Selain itu, anggota PMI dan para relawan juga membuat masker berbahan kain sebanyak lima ribu buah yang bisa dicuci ulang dan diberikan secara gratis ke masyarakat setempat.
"Kita juga membagikan 2.500 masker medis ke petugas medis," katanya.
Baca juga: PMI ajak masyarakat tidak takut donor darah saat pandemi COVID-19
Baca juga: Aksi Sejuta Cangkir Kopi kampanyekan donor darah pada 20 April
Tidak hanya itu, para relawan kemanusiaan tersebut juga telah melakukan penyemprotan disinfektan sekitar puluhan ribu liter ke sejumlah fasilitas umum di antaranya sekolah, rumah ibadah, dan pasar.
PMI Kabupaten Melawi juga terlibat langsung memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak COVID-19 berupa 200 paket bagi kaum dhuafa, lansia dan sebagainya.
"Setiap hari Jumat, PMI Melawi juga memberikan nasi kotak gratis bagi lansia, kaum dhuafa dan lainnya," ujar dia.
Baca juga: PMI Sukabumi beri dukungan psikososial untuk keluarga positif COVID-19
Baca juga: PMI Kota Sukabumi bentuk kelurahan siaga COVID-19
Di lokasi berbeda, PMI Kota Sukabumi dan para relawan kemanusiaan membuat dan mengolah tong sampah menjadi alat tempat cuci tangan portable dan otomatis.
Salah seorang staf PMI Kota Sukabumi Atep Maulana mengatakan yang menarik dari alat tersebut ialah menggunakan sistem sensor. Sehingga pengguna tidak perlu bersentuhan langsung jika ingin memakai pencuci tangan dari tong sampah itu.
Ke depan PMI setempat juga berencana membagikan alat pencuci tangan portable tersebut ke sejumlah tempat-tempat umum sebagai upaya memutus mata rantai COVID-19.
Tidak hanya itu, Kelurahan Baros Sukabumi juga menjadi lokasi proyek percontohan penanganan gempa bumi sekaligus siaga COVID-19 melalui dukungan Palang Merah Amerika Serikat dan USAID serta PMI pusat.
Baca juga: Relawan PMI tinggalkan keluarga demi putus mata rantai COVID-19
Baca juga: JK sampaikan penghargaan kepada seluruh relawan penanganan COVID-19
Hal serupa juga dilakukan oleh PMI Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) para anggota dan relawan telah menyemprot disinfektan hampir di sebagian besar fasilitas umum di daerah itu.
"Selama 28 hari terakhir kami diminta untuk fokus mengamankan lokasi karantina terpusat," kata salah seorang relawan PMI Kabupaten Sikka Aditia.
Salah satu kegiatan yang dilakukan di karantina terpusat ialah para relawan melakukan disinfeksi setiap hari terutama saat pagi dan malam termasuk distribusi air.
"Kami juga mendampingi teman-teman yang dikarantina mulai dari sisi psikologi hingga berolahraga," katanya.
Baca juga: ICRC: Keselamatan relawan kemanusiaan COVID-19 harus jadi prioritas
Baca juga: PMI: Gaungkan semangat kebersamaan hadapi COVID-19
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020
Tags: