Menko PMK: Kasus COVID-19 di Indonesia hingga 7 Mei terus menurun
8 Mei 2020 15:16 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat Rapat Tingkat Menteri bersama jajaran Menteri dan Gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten melalui telekonfrensi di Jakarta, Senin (4/5/2020). ANTARA/HO-Kemenko PMK/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan kasus penularan virus Corona baru atau COVID-19 di Indonesia hingga 7 Mei 2020 terus menunjukkan tren menurun sementara pasien sembuh meningkat.
"Penanganan COVID-19 di indonesia per 7 mei 2020, ada kecenderungan angka kasus di Indonesia mengalami penurunan, ini keadaan yang bagus untuk kita syukuri " ujar Muhadjir dalam konferensi pers secara virtual dari Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Selain itu, dia menyebut tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Berdasarkan peta kasus COVID-19 per 7 Mei dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, total ada 12.776 kasus positif, 2.381 orang sembuh, dan 930 orang meninggal dunia. Kemudian, 243.455 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 28.505 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Di Tanah Air, wilayah yang masih menunjukkan tingginya kenaikan kasus COVID-19 atau kategori zona merah adalah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Sedangkan yang di luar Jawa, yang harus diwaspadai di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Muhadjir mengatakan, dengan perkembangan tersebut, prediksi berbagai kalangan mengenai kurva COVID-19 di Indoensia akan meningkat secara eksponensial tidak terbukti.
"Dan kita bersyukur karena angka kasus kita rata2 masih rendah. Kesembuhan semakin tinggi yaitu sduah mendekati 300 kasus per hari. Kemudian untuk angka kematian juga landai tidak ada penambahan," ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Baca juga: Pemerintah salurkan tujuh program bansos ke warga terdampak COVID-19
Baca juga: Kemenko PMK apresiasi teladan gotong royong di masyarakat
"Penanganan COVID-19 di indonesia per 7 mei 2020, ada kecenderungan angka kasus di Indonesia mengalami penurunan, ini keadaan yang bagus untuk kita syukuri " ujar Muhadjir dalam konferensi pers secara virtual dari Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Selain itu, dia menyebut tingkat kesembuhan juga mengalami kenaikan. Berdasarkan peta kasus COVID-19 per 7 Mei dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, total ada 12.776 kasus positif, 2.381 orang sembuh, dan 930 orang meninggal dunia. Kemudian, 243.455 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 28.505 Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Di Tanah Air, wilayah yang masih menunjukkan tingginya kenaikan kasus COVID-19 atau kategori zona merah adalah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Sedangkan yang di luar Jawa, yang harus diwaspadai di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Muhadjir mengatakan, dengan perkembangan tersebut, prediksi berbagai kalangan mengenai kurva COVID-19 di Indoensia akan meningkat secara eksponensial tidak terbukti.
"Dan kita bersyukur karena angka kasus kita rata2 masih rendah. Kesembuhan semakin tinggi yaitu sduah mendekati 300 kasus per hari. Kemudian untuk angka kematian juga landai tidak ada penambahan," ujar Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Baca juga: Pemerintah salurkan tujuh program bansos ke warga terdampak COVID-19
Baca juga: Kemenko PMK apresiasi teladan gotong royong di masyarakat
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020
Tags: