Jakarta (ANTARA) - PT Semen Indonesia Tbk (Persero) Tbk (SIG) menyatakan bahwa kegiatan usaha dan kondisi keuangan perseroan masih tetap terjaga dengan baik di tengah pandemi COVID-19.

"Selain menjaga pasar semen dalam negeri, SIG terus menggenjot penjualan melalui pasar ekspor," kata Direkur Keuangan SIG Doddy Sulasmono Diniawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Sepanjang triwulan I 2020 penjualan domestik SIG mencapai 7,9 juta ton atau meningkat 4,7 persen dibandingkan triwulan I tahun 2019. Sementara total ekspor SIG dari Indonesia mencapai 1,0 juta ton atau tumbuh 23,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Doddy menjelaskan hampir semua industri terdampak COVID-19, namun perusahaan mampu mencatatkan kinerja penjualan yang optimal.

"Perseroan melakukan berbagai strategi untuk menjaga kinerja di tengah masa pandemi saat ini," ujarnya.

Ia menjelaskan pandemi COVID-19 telah membawa dampak besar dan menyeluruh terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Semen Indonesia bukukan laba bersih Rp2,392 triliun tahun 2019

Pada triwulan I tahun 2020 konsumsi semen secara nasional tercatat sebesar 14,9 juta ton atau mengalami penurunan 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

"Tidak ada sektor usaha yang terbebas dari dampak pandemi ini, namun industri semen masih mampu bertahan dengan penurunan kinerja yang tidak terlalu signifikan," kata Doddy.

Perseroan juga berkomitmen menjalankan pemenuhan kewajiban finansial terhadap para mitra usaha yang mencakup para pemasok, kreditur perbankan, serta investor dengan baik dan tepat waktu.

“SIG tidak berencana menunda kewajiban atau melakukan restrukturisasi pinjaman. Hingga kini, semua kewajiban yang jatuh tempo telah dibayarkan sesuai dengan jadwal," katanya.

SIG memilliki kondisi likuiditas yang memadai serta masih memiliki standby facility yang cukup untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu.

Baca juga: Semen Indonesia gandeng TCC Jepang untuk perluas pasar global