Jakarta (ANTARA) - Makanan tak sehat, salah satunya junk food, terkadang bisa membuat Anda ketagihan.
Makanan manis dengan karbohidrat, membantu pelepasan zat kimia bahagia atau disebut serotonin, yang juga memainkan peran penting dalam menghasilkan perasaan senang dan bahagia.
Umpan balik positif otak inilah alasan Anda kembali ke kebiasaan konsumsi junk food terus menerus padahal hanya kepuasan sementara yang Anda didapat. Walau memang sebagian dari Anda tahu sisi buruk makanan ini untuk kesehatan.
Namun, sebenarnya ada cara untuk setidaknya mengurangi konsumsi makanan tak sehat ini, termasuk saat Ramadhan seperti sekarang. Berikut kiatnya seperti dilansir Medical Daily:
Baca juga: Studi temukan porsi menu fast food kian besar 30 tahun terakhir
Baca juga: Cara menghindari godaan junk food menurut studi
Berolahraga
Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, jalan cepat selama 15 menit menurunkan hasrat menyantap kudapan tidak sehat.
Tetap terhidrasi
Setiap kali Anda menderita rasa lapar dan ingin junk food, minumlah air dan pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum 64 ons air setiap hari. Jika saat ini Anda sedang menjalani pola diet tertentu, minumlah air putih setiap kali Anda merasa lapar, bahkan setelah mengonsumsi makanan.
Buat rencana
Anda bisa menentukan hari curang atau waktu untuk memuaskan sebagian keinginan Anda pada kudapan tak sehat. Ini bisa memudahkan Anda mengikuti rencana diet sehat.
Hindari Pemicu
Ketika orang stres, tertekan dan kesepian, maka memicu ingatan yang terkait dengan makanan tertentu. Pemicu sensorik, baik itu bau atau visual, juga bisa membuat orang memanjakan mulutnya. Waspadai pemicu-pemicu ini, terutama selama pandemi COVID-19. Ketahuilah makanan tidak dapat menggantikan dan mengubah perasaan tidak bahagia Anda.
Baca juga: Hindari junk food, Maudy Ayunda perbanyak buah
Baca juga: Suka ngemil malam hari? Siap-siap susah tidur dan obesitas
Baca juga: Makin sering makan junk food, makin anti-makanan sehat
Empat cara kurangi ketagihan "junk food"
8 Mei 2020 10:02 WIB
Ilustrasi (Pixabay)
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020
Tags: