Jakarta (ANTARA News) - Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas Paskah Suzetta memperkirakan upaya mengatasi kemungkinan
terjadinya fenomena El Nino pada 2010 akan menaikkan defisit anggaran
2010 menjadi sekitar 1,7 persen dari yang ditetapkan 1,5 persen.
Usai
rapat koordinasi sumber daya air di Kantor Menko Perekonomian Jakarta,
Kamis, Paskah menyebutkan adanya kemungkinan musim kering yang
berkepanjangan di Asia dan Australia awal 2010 akibat adanya El Nino.
"Kalau kita mengacu ke pengalaman tahun 1997, saat itu kita harus mengimpor beras sampai 5 juta ton," katanya.
Ia menyebutkan, sejak Maret 2009 lalu Presiden sudah mengeluarkan
Peraturan Presiden (Perpres) mengenai sumber daya air termasuk
kaitannya dengan perkiraan terjadinya El Nino 2010.
Ia menyebutkan, rapat kali ini merupakan rapat pertama membahas masalah itu dan akan dilanjutkan pada September 2009 nanti.
"Sudah dibentuk Panitia Ad Hoc untuk membahas berbagai hal yaitu
kebijakan sumber daya air itu sendiri, kebijakan soal wilayah sungai,
dan kebijakan soal daerah aliran sungai," jelasnya.
Melalui Perpres itu, Presiden juga memerintahkan kepada sejumlah pihak
untuk membuat infrastruktur untuk kepentingan sektor pertanian. Itulah
yang antara lain akan mendorong defisit meningkat.
Menurut dia, dampak el nino tidak hanya menyangkut masalah pangan
(beras) saja karena berbagai kemungkinan juga bisa terjadi karena musim
kering yang berkepanjangan itu, termasuk masalah kesehatan.
Ia mengharapkan, el nino tidak menghambat upaya memelihara dan meningkatkan kesejahteraan rakyat pada 2010.
"Upaya itu tetap dilakukan, daya beli harus tetap dipertahankan,
inflasi harus dikendalikan sehingga kemungkinan berbagai program untuk
memperkuat daya beli masyarakat yang sifatnya ad hoc juga akan kita
siapkan," katanya.
"Si Bocah Laki-Laki"
El Nino adalah fenomena meningkatnya suhu permukaan samudra di wilayah timur Samudra Pasifik.
Nama El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "si bocah
laki-laki" dan merujuk pada Kristus di masa kecil. Istilah itu dipakai
karena fenomena ini biasanya muncul saat Natal di lepas pantai barat
Amerika Selatan.
Fenomena El Nino merefleksikan fluktuasi perbedaan tekanan udara
musiman yang terjadi di antara Tahiti dan Darwin, Australia. Kemunculan
El Nino yang terakhir terjadi pada September 2006 dan berlangsung
hingga awal 2007.
El Nino dikaitkan dengan terjadinya kekeringan, banjir, dan bencana alam lain di berbagai belahan dunia. (*)
El Nino Kerek Defisit Anggaran 2010 1,7 Persen
16 Juli 2009 21:06 WIB
Kekeringan (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta:
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2009
Tags: