Washington (ANTARA News/AFP) - Tahap pelatihan rencana rahasia CIA guna membunuh para pemimpin Al-Qaeda nyaris diaktifkan sebelum pemimpin dinas rahasia AS itu, Leon Panetta, mengeluarkan instruksi dan menghentikan program tersebut, demikian laporan The Washington Post, Kamis.

Rencana untuk melatih satuan berani mati guna mengincar anggota utama jaringan pimpinan Osama bin Laden, yang telah menjadi prioritas rendah CIA, menarik perhatian Panetta akibat usul guna menggagas "tahap yang agak lebih operasional --yaitu, pelatihan kecil", kata seorang pejabat intelijen kepada The Washington Post.

Tak lama setelah mengetahui mengenai program itu pada penghujung bulan lalu, Panetta menekan tombol dan memberi penjelasan kepada anggota parlemen mengenai perincian program tersebut, yang belum diberitahu kepada mereka sejak 2001.

Direktur Nasional Intelijen Dennis Blair, pejabat senior intelijen dalam pemerintah Presiden Barack Obama, mendukung keputusan Panetta untuk membatalkan rencana tersebut, dan mengatakan pertanyaan serius telah diajukan mengenai "keefektifan, kematangan dan tingkat pemantauannya".

Namun Blair mengatakan CIA "tak melanggar hukum" dengan gagal memberitahu anggota Kongres mengenai program rahasia itu sebelum bulan lalu, kendati ia mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa beberapa pejabat intelijen mestinya telah melakukan itu.

"Itu adalah masalah penilaian," kata Blair. "Kami percaya adanya kekeliruan di pihak kerja sama dengan Hill sebagai seorang mitra."

Kendati ada kegiatan baru mengenai program tersebut, ada "keprihatinan mengenai kelayakannya", kata seorang pejabat intelijen yang mengetahui langsung tentang peristiwa tersebut kepada The Washington Post.

Blair mengatakan keputusan untuk menghentikan program itu tak merusak kemampuan Washington dalam memerangi Al-Qaeda.

"Kriteria utama kami ialah keefektifan, dan kami akan terus melakukan kegiatan yang kami duga efektif guna membuat hidup pelaku teror sengsara, dan diharapkan, singkat," katanya.

Berdasarkan peraturan AS, CIA harus "sepenuhnya dan saat ini" memberitahu anggota dewan legislatif dari apa yang disebut Gerombolan Delapan --para pemimpin Republik dan Demokrat di kedua majelis Kongres dan semua komite intelijen mereka --mengenai kegiatan intelijennya.

Anggota parlemen dari Partai Demokrat, yang mayoritas, telah menuduh mantan wakil presiden Dick Cheney menyelewengkan wewenangnya dengan memerintahkan CIA penahanan informasi dari Kongres mengenai program tersebut.(*)