Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore cenderung stabil, setelah Bank Indonesia (BI) masuk pasar menjaga mata uang Indonesia agar bergerak tidak begitu cepat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar menjadi Rp10.105-Rp10.110 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp10.107-Rp10.115 atau naik dua poin.

Pengamat pasar uang, Farial Anwar di Jakarta, Kamis mengatakan, rupiah sebenarnya dapat bergerak naik lebih tinggi, namun kenaikan itu agak tertahan oleh masuknya BI ke pasar uang.

BI tidak menginginkan rupiah naik terlalu cepat, karena akan menimbulkan reaksi oleh eksportir yang merasa kesulitan untuk harga jual produknya di pasar ekspor, katanya.

Ia mengatakan, posisi rupiah saat ini dinilai aman karena berada dalam kisaran antara Rp10.000 sampai Rp10.200 per dolar.

Karena rupiah untuk sementara diharapkan tidak akan menguat lebih jauh, meski ada laporan dari Eropa dan Amerika Serikat bahwa keduanya mengalami defisit anggaran, katanya.

BI, menurut dia, mengharapkan rupiah tidak naik dengan cepat. Naik boleh saja namun posisi jangan sampai melewati angka Rp10.000 per dolar.

Karena itu dengan keberadaan BI di pasar, maka rupiah akan masih bergerak dalam kisaran yang sudah ditetapkan, ucapnya.

Apabila rupiah bisa menembus angka Rp10.000 per dolar, lanjut dia maka rupiah akan terus menguat hingga menjauh angka Rp10.00 per dolar.

Peluang rupiah untuk naik lagi, menurut dia sampai esok hari masih tinggi, karena laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan laju inflasi 2009 akan berada di bawah angka 4 persen.

Hal ini yang mendorong pelaku lokal dan asing membeli rupiah setelah menyadari bahwa faktor positif pasar masih tinggi. (*)