Denpasar (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan ada tambahan 17 pasien positif COVID-19 di provinsi setempat yang dinyatakan sembuh.

"Saudara-saudara kita hari ini yang dinyatakan sembuh bertambah 17 orang, semuanya WNI, 10 orang diantaranya merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan tujuh orang lainnya non-PMI," kata Dewa Indra saat menyampaikan keterangan pers di Denpasar, Kamis.

Baca juga: Didominasi transmisi lokal, kasus positif COVID-19 di Bali tambah 22

Baca juga: Kasus transmisi lokal COVID-19 di Bali 17,33 persen, sebut Gugus Tugas


Dengan demikian, ujar pria yang juga Sekda Provinsi Bali, jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 yang sembuh di Pulau Dewata menjadi 183 orang.

Dewa Indra mengatakan pada hari ini (Kamis, 7/5 juga ada penambahan kasus positif COVID-19 10 orang, dengan rincian dua orang Pekerja Migran Indonesia, satu orang pelaku perjalanan dalam negeri, dan tujuh orang terinfeksi COVID-19 karena kasus transmisi lokal.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 saat ini menjadi 287 orang. "Hingga saat ini jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 100 orang yang dirawat di 11 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas, Badan Diklat BPK di Pering dan Wisma Bima.

"Untuk pasien yang meninggal masih tetap empat orang dan mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi," ucap Dewa Indra.

Yang jelas, lanjut dia, hingga saat ini jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh "imported case". Untuk transmisi lokal juga meningkat menjadi 108 orang.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bali bertambah 15 orang dalam 24 jam

"Berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal, masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya.

Dewa Indra meminta seluruh masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19.

"Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, kami minta semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans Dinas Kesehatan dalam melaksanakan 'tracing contact' untuk menemukan siapapun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19," ujarnya.

Dengan demikian, menurut Dewa Indra, bisa ditangani lebih awal orang-orang yang berisiko terinfeksi COVID-19 guna mencegah penyebaran berikutnya kepada orang lain.

Baca juga: Ribuan alat kesehatan penanganan COVID-19 tiba di Bali

Baca juga: Gugus Tugas: Kasus positif COVID-19 di Bali didominasi "imported case"