Jakarta (ANTARA) - Pemilik kendaraan terpaksa memarkir mobilnya cukup lama menyusul aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat masyarakat tidak berpergian atau #DiRumahAja selama pandemik COVID-19.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan saat memarkir kendaraan terlalu lama di rumah.

"Ada beberapa risiko yang harus diwaspadai saat Auto Family memarkirkan kendaraan dalam jangka waktu lama, seperti ban kempes atau kemasukan binatang liar. Oleh sebab itu, harus melakukan beberapa langkah pencegahan supaya kejadian tersebut tidak terjadi” jelas Ricky Martawijaya, Aftersales Division Head Auto2000, dalam siaran pers hari ini.

1. Lokasi parkir beratap

Paling aman tentu parkir di dalam garasi yang sudah memiliki atap. Dengan begitu, mobil dapat terhindar dari paparan panas matahari langsung dalam waktu lama dapat membuat cat mobil memudar.

Jika diparkir di ruang terbuka tanpa atap, mobil akan diterpa panas dan hujan kemudian menimbulkan water spot (jamur kaca/jamur bodi).

Air hujan juga bisa menyelinap di sela-sela bodi mobil seperti dudukan pelat nomor, grille, handel pintu dan tutup tangki bensin, dan celah antara pintu dan bodi mobil.

Baca juga: Empat gejala mobil harus turun mesin

Baca juga: Cek enam hal inil agar mobil selalu prima

Ilustrasi pengemudi tengah membersihkan kabin mobil Bluebird. (ANTARA/HO Bluebird)


2. Bersihkan mobil luar-dalam

Meski ditinggal di dalam rumah, mobil tetap bisa kotor oleh debu atau air hujan. Oleh sebab itu, Anda bisa mencucinya minimal seminggu sekali.

Tidak hanya luar, bagian dalam juga harus dibersihkan. Manfaatkan vacuum cleaner untuk membersihkan debu, terutama bagian kolong kabin.

Keluarkan karpet dan cuci hingga bersih. Bisa juga melapisi cat mobil dengan wax untuk menjaga kondisi cat dan melindungi dari risiko kerusakan akibat terpaan sinar matahari, air hujan, dan baret.

3. Waspada hewan liar

Mobil yang didiamkan dalam jangka waktu lama menjadi lembab, dan menjadi lokasi yang pas untuk tempat tinggal binatang liar di sekitar rumah seperti tikus, kecoa, dan semut.

Binatang pengerat seperti tikus sanggup menggigit kabel dan merusak sistem kelistrikan, sementara kecoa dan semut mengakibatkan kabin kotor dan rusak karena mampu menyelinap masuk ke dalam dan berkembang biak.

Upaya pencegahan yang paling mudah adalah dengan meletakkan bahan pengusir binatang tersebut di luar mobil.

4. Keluarkan barang pribadi

Sambil mencuci mobil, lakukan inspeksi ke dalam kabin mobil. Keluarkan makanan dan minuman yang tertinggal karena akan menimbulkan bau dan mengundang binatang liar.

Keluarkan pula barang pribadi seperti kartu E-Toll, kacamata, pemantik api, dan barang berharga lainnya untuk menghindari dari risiko tidak terduga seperti kebakaran.

Baca juga: Agar tikus dan serangga tak bersarang di mobil, lakukan ini saat WFH

Baca juga: Amankah membersihkan dashboard mobil dengan alkohol?

Ilustrasi (Shutterstock /Shutterstock.com)


5. Jaga tekanan ban

Tekanan angin ban mobil yang berdiam di rumah akan berkurang lebih cepat ketimbang ban yang dipakai setiap hari. Untuk itu, sebaiknya rajin mengecek dan mengisinya sesuai standar.

Sebagai contoh, Toyota Calya dengan ukuran ban dan pelek standar 175/65R14 maka tekanan bannya ialah 36 Psi untuk ban depan dan belakang.

Supaya tidak repot, Anda bisa memanfaatkan pengisi angin ban portabel yang banyak dijual secara online.

6. Hindari penggunaan rem tangan/rem parkir

Ada kasus dimana kampas rem menempel kuat ke bagian dalam teromol dan sulit lepas karena mobil diparkir terlalu lama. Oleh sebab itu, lepaskan rem parkir atau rem tangan dan ganjal ban dengan balok kayu.

Jika mau lebih aman, Anda bisa menggunakan wheel chock yang diperuntukkan sebagai pengganjal ban mobil.

7. Isi tangki bensin penuh

Tangki bahan bakar yang ditinggal dalam jangka waktu lama tidak bisa dibiarkan kosong karena akan mengakibatkan terjadinya oksidasi dan membuat karat timbul di dalam tangki bensin. Sebaiknya isi penuh bahan bakar untuk mengurangi risiko karat.

Baca juga: Cara aman bersihkan kabin mobil agar tak jadi sarang kuman

Baca juga: Begini cara agar aman mengendarai mobil di tengah virus corona

Aki Mobil (Pixabay)


8. Jangan lepas kabel baterai

Mobil Auto Family tetap butuh pasokan listrik meski tidak dipakai dalam jangka waktu lama, seperti untuk mengaktifkan alarm, sehingga tidak perlu melepas kabel ke terminal aki.

Selain itu, mesin mobil tetap harus dipanaskan setidaknya seminggu sekali selama sekitar 15 menit untuk mengisi arus aki supaya tidak tekor dan memberikan kesempatan pada oli mesin untuk bersirkulasi.

9. Waspada kebocoran

Lakukan pemeriksaan secara berkala ke seluruh bagian mobil, seperti ruang mesin, kabin, hingga bagian kolong untuk memastikan tidak ada kebocoran.

Periksa pula apakah ada tetesan oli mesin atau tabung penyimpan cairan mobil yang berkurang drastis sebagai tanda awal kerusakan.

“Untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan merawat kendaraan di rumah, Auto Family bisa memanggil layanan THS – Auto2000 Home Service guna melakukan servis berkala," tutup Ricky Martawijaya.

Baca juga: Kenapa lepas aki mobil harus dimulai dari terminal negatif?

Baca juga: Tips hindari pencurian dengan modus pecah kaca mobil

Baca juga: Perawatan mobil selama "di rumah aja"