Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syariefuddin Hasan memberikan apresiasi kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo dengan kerja kerasnya mengeluarkan berbagai kebijakan yang tegas dalam kerangka upaya melawan pandemik.

"Saya sangat mengapresiasi ketegasan dan kebijakan beliau seputar upaya penanganan pandemik ini. Salah satu kebijakan dan ketegasannya adalah turut meluruskan pernyataan Menteri Perhubungan saat Raker dengan DPR tentang kebijakan pelonggaran PSBB," kata Syarief dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Hal itu dikatakan Syarief terkait pernyataan Doni Monardo yang menegaskan bahwa layanan transportasi yang dibuka dalam rangka pelonggaran, bukan diperuntukan kepada masyarakat umum, namun untuk pihak-pihak yang memiliki sangkut paut dengan upaya penanganan COVID-19 di Indonesia.

Baca juga: MPR minta masyarakat displin terapkan PSBB

Menurut Syarief pelonggaran PSBB di masa pandemik dengan salah satu kebijakannya membuka akses transportasi harus berkaca kepada negara-negara lain yang telah berhasil menangani COVID-19.

Dia menilai ada beberapa aspek utama yang harus diperhatikan dan dicontoh ketika akan melonggarkan kebijakan, di antaranya keberhasilan menurunkan tingkat terinfeksi dan mortality secara signifikan.

"Beberapa negara yang berhasil menurunkan tingkat terinfeksi dan mortality tersebut sehingga berani mengambil kebijakan pelonggaran adalah Korea Selatan dan Republik Cheko. Untuk Indonesia, saya melihat untuk saat ini kedua parameter tersebut trennya memang semakin meningkat," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat itu juga mengingatkan, di masa penanganan pandemik ini yang diperlukan adalah kebijakan yang tegas terutama terkait potensi penyebaran virus.

Baca juga: Syarief Hasan minta Presiden tolak rencana 500 TKA masuk Indonesia

Syarief mengatakan bahwa di China, negara asal pandemik COVID-19 saja, kebijakan potensi penyebaran virus sangat ketat dengan tegas melarang warga asing masuk walaupun di sana sudah signifikan berhasil menangani wabah dan sudah hidup normal kembali.

"Wuhan sudah memulai kehidupan normal, namun masih melarang warga asing masuk ke sana. Kalau mereka saja melarang warga asing masuk, mengapa justru di Indonesia masih mempersilakan warga asing masuk seperti kabar TKA China yang rencananya akan masuk ke Indonesia," tuturnya.

Karena itu dia menegaskan bahwa upaya melawan pandemik, seluruh pejabat harus berjalan dalam satu kebijakan yang tegas, terkontrol, dan konsisten dengan kedisiplinan yang tinggi, sehingga akan lebih cepat berhasil melawan COVID-19 dan rakyat Indonesia bisa hidup normal kembali.

Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 tegaskan mudik tetap dilarang

Baca juga: Ketua Gugus Tugas: Sekali lagi tidak ada mudik