Produksi sampah di Bogor meningkat saat pandemi COVID-19
6 Mei 2020 21:58 WIB
Sejumlah relawan lingkungan mengikuti aksi bersih sampah pada rangkaian kegiatan World Cleanup Day di kawasan Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/9/2019). World Cleanup Day adalah sebuah gerakan bersih-bersih sampah terbesar di dunia yang dilaksanakan secara serentak di 157 negara. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/wsj.
Cibinong, Bogor (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor Jawa Barat mencatat ada peningkatan produksi sampah di wilayahnya selama pandemi virus corona COVID-19.
Sekretaris DLH Kabupaten Bogor Anwar Anggana, Rabu, menyebutkan bahwa peningkatan produksi sampah itu terjadi sejak Februari 2020 yakni 14.519 ton menjadi 15.231 ton pada Maret 2020 atau mengalami peningkatan 712,57 ton.
Kemudian pada April 2020 produksi sampah di Bumi Tegar Beriman kembali mengalami peningkatan seberat 152,3 ton menjadi 15.383 ton.
"Adanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar), pelayanan kebersihan tetap dilaksanakan dengan tidak mengurangi jam kerja. Kita lihat tonase sampah malah bertambah ya," kata Anwar.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor belum melandai
Namun, menurutnya selama tahun ini, produksi sampah paling banyak terjadi pada Januari 2020, yakni seberat 16.666 ton. Kondisi itu disebabkan banyaknya sampah puing akibat bencana alam pada awal Januari 2020.
Ia menyebutkan, tumpukan sampah yang kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga itu dikumpulkan dari tujuh Unit Pelayanan Terpadu (UPT) DLH dan pasar-pasar di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga.
Menurutnya, meski dalam kondisi pandemi COVID-19 dan PSBB, tak kurang dari 230 truk pengangkut sampah tetap mengaspal dengan jumlah pegawai 1.500 personel yang bertugas secara sif.
"Kalau armada dan petugas selama PSBB dan kerja dari rumah (WFH), kira-kira 230 kendaraan. Dengan jumlah tukang sapu, sopir, kernet, mekanik kurang lebih 1.500 pegawai. Dengan sistem sif juga," paparnya.
Baca juga: Total 41 PDP meninggal di Kabupaten Bogor dan terus bertambah
Sekretaris DLH Kabupaten Bogor Anwar Anggana, Rabu, menyebutkan bahwa peningkatan produksi sampah itu terjadi sejak Februari 2020 yakni 14.519 ton menjadi 15.231 ton pada Maret 2020 atau mengalami peningkatan 712,57 ton.
Kemudian pada April 2020 produksi sampah di Bumi Tegar Beriman kembali mengalami peningkatan seberat 152,3 ton menjadi 15.383 ton.
"Adanya PSBB (pembatasan sosial berskala besar), pelayanan kebersihan tetap dilaksanakan dengan tidak mengurangi jam kerja. Kita lihat tonase sampah malah bertambah ya," kata Anwar.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor belum melandai
Namun, menurutnya selama tahun ini, produksi sampah paling banyak terjadi pada Januari 2020, yakni seberat 16.666 ton. Kondisi itu disebabkan banyaknya sampah puing akibat bencana alam pada awal Januari 2020.
Ia menyebutkan, tumpukan sampah yang kemudian dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Galuga itu dikumpulkan dari tujuh Unit Pelayanan Terpadu (UPT) DLH dan pasar-pasar di bawah pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga.
Menurutnya, meski dalam kondisi pandemi COVID-19 dan PSBB, tak kurang dari 230 truk pengangkut sampah tetap mengaspal dengan jumlah pegawai 1.500 personel yang bertugas secara sif.
"Kalau armada dan petugas selama PSBB dan kerja dari rumah (WFH), kira-kira 230 kendaraan. Dengan jumlah tukang sapu, sopir, kernet, mekanik kurang lebih 1.500 pegawai. Dengan sistem sif juga," paparnya.
Baca juga: Total 41 PDP meninggal di Kabupaten Bogor dan terus bertambah
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: