Yogyakarta (ANTARA News) - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tengah berusaha mengungkap identitas korban mutilasi, meski locus delicty (tempat kejadian perkara) kemungkinan besar tidak di wilayah daerah itu.

"Jika dirunut dari kronologisnya sangat besar kemungkinan kasus tersebut tidak terjadi di DIY, namun di wilayah Jawa Timur yakni antara Surabaya hingga Madiun," kata Kapolda DIY Brigjen Pol Sunaryono, Senin.

Menurut dia, Polda DIY telah berkoordinasi dengan Polda Jatim, khususnya Polres Ngawi dan Madiun untuk mengungkap identitas korban.

"Identitas akan kami selidiki melalui sidik jari korban, diharapkan dari identifikasi sidik jari tersebut dapat diketahui identitas korban," katanya.

Koordinasi juga dilakukan dengan Polres Magetan karena ditemukan pula potongan tubuh manusia di daerah itu yang kemungkinan besar ada hubungannya dengan potongan tubuh yang ditemukan di sebuah bus di Yogyakarta.

"Anggota kami telah bergerak ke Jawa Timur untuk koordinasi dengan kepolisian setempat, karena kemungkinan besar temuan potongan tubuh manusia di Magetan ada kaitan dengan temuan yang di Yogyakarta," katanya.

Tim forensik Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta, Senin (13/7), juga telah memvisum potongan tubuh yang ditemukan di dalam bus Sumber Kencono di Terminal Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu itu.

"Visum sedang berlangsung hari ini dan kami belum bisa memberikan keterangan hasilnya. Apalagi, bagian tubuhnya masih belum lengkap," kata Kasat Reskrim Poltabes Yogyakarta, Komisaris Saiful Anwar di ruang instalasi forensik RS Sardjito.

"Kami telah mengirimkan foto potongan bagian tubuh yang ditemukan di Yogyakarta dan kami juga juga masih kesulitan karena yang ditemukan di Magetan hanya bagian perut ke bawah," katanya.

Menurut dia, visum yang dilakukan tim forensik paling baru akan mengenali golongan darah, ciri-ciri fisik korban. "Sedangkan jenis kelamin jika dilihat dari mukanya adalah wajah seorang perempuan," katanya.
(*)