Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong pemerintah untuk membuat beberapa skenario strategi dalam menentukan kebijakan ekonomi jangka pendek dan jangka menengah, karena pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 masih belum diketahui kapan akan selesai, sehingga menyebabkan situasi ekonomi dan sosial dunia mengalami ketidakpastian," kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Rabu.

Untuk mengatasi perlambatan ekonomi, menurut dia, pemerintah perlu terus berupaya menangkal dampak negatif dari pandemi, terutama di sektor ekonomi dan kesehatan.

Baca juga: Ketua MPR dorong pemerintah lakukan lima upaya atasi COVID-19

Sektor ekonomi seperti kinerja ekspor dan impor yang menjadi komponen produk domestik bruto (PDB). Hal ini, menurut dia, perlu dipantau agar tidak memperburuk keadaan ekonomi Indonesia saat ini.

Kemudian, pemerintah mesti terus fokus pada upaya pengurangan korban jiwa akibat COVID-19, misalnya dengan penekanan pada stimulus sektor kesehatan dan bantuan sosial atau kesejahteraan bagi masyarakat terdampak pandemi.

Bantuan dan asuransi sosial kepada seluruh masyarakat, terutama kelompok yang paling rentan juga bisa diberikan pemerintah untuk menahan laju perlambatan ekonomi. Bantuan juga harus diberikan kepada industri yang memiliki kesulitan untuk membayar kredit atau cicilan.

Baca juga: Ketua MPR apresiasi seluruh pekerja garda terdepan

"Pemerintah dapat bekerja sama dan memberdayakan para lembaga donor internasional untuk berbagai urusan pembiayaan yang telah disepakati," kata dia.

Ketua MPR juga mendorong pemerintah untuk melakukan relokasi anggaran yang sebelumnya diperuntukkan untuk program-program lain yang saat ini menjadi tidak terlalu urgen, untuk membantu penanganan COVID-19.

Sektor lainnya yakni pangan juga memerlukan perhatian, karena jumlah produksi pangan yang diperdagangkan semakin terbatas, baik dalam negeri maupun perdagangan internasional, terutama beras.

Baca juga: Ketua MPR apresiasi pemerintah tunda pelaksanaan Pilkada 2020

Ketua MPR yang akrab disapa Bamsoet ini juga menilai perlu penguatan industri dalam negeri terutama industri alat kesehatan demi mengantisipasi meningkatnya wabah COVID-19 di waktu mendatang. Kemudian, pemerintah dan Bank Indonesia perlu menjaga suku bunga dan inflasi untuk pemulihan ekonomi.

"Dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona perlu mengedepankan keselamatan dan kesehatan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi," ujarnya.