Rouhani: Trump buat 'kesalahan bodoh' keluar dari perjanjian nuklir
6 Mei 2020 16:17 WIB
Presiden Iran Hassan Rouhani merujuk kepada persekongkolan musuh terhadap rakyat Iran, dan mengatakan rakyat Iran akan melanjutkan jalan mereka dan takkan tunduk pada tekanan. (IRNA)
Dubai (ANTARA) - Presiden Iran Hassan Rouhani pada Rabu mengatakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah melakukan kesalahan bodoh, dengan mundur dari perjanjian nuklir Teheran dengan sejumlah negara besar.
Rouhani juga meminta Washington agar mencabut sanksinya terhadap Teheran.
Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir 2018, dengan dalih bahwa perjanjian itu tidak cukup jauh untuk membatasi program rudal dan pengaruh Teheran di kawasan tersebut.
"Trump membuat kesalahan bodoh dengan keluar dari perjanjian nuklir," kata Rouhani.
"Jika Amerika ingin kembali ke perjanjian tersebut, pihaknya harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dan memberi ganti rugi atas penambahan sanksi ... Iran akan memberikan respons yang menghancurkan jika embargo senjata terhadap Teheran diperpanjang," tambah Rouhani.
Sebelumnya pada 22 Januari 2020, Rouhani mengatakan bahwa Iran tak akan mengembangkan nuklir baik dengan atau tanpa perjanjian nuklir dengan AS.
Namun pada 16 Januari 2020, Rouhani kepada wartawan mengatakan bahwa Iran melakukan pengayaan uranium pada tingkat yang lebih banyak dari yang dilakukannya sebelum mundurnya AS dari perjanjian nuklir pada 2015.
Sumber: Reuters
Baca juga: Iran siap bekerja sama dengan EU selesaikan masalah nuklir
Baca juga: Iran tegaskan tak akan mengembangkan senjata nuklir
Rouhani juga meminta Washington agar mencabut sanksinya terhadap Teheran.
Trump menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir 2018, dengan dalih bahwa perjanjian itu tidak cukup jauh untuk membatasi program rudal dan pengaruh Teheran di kawasan tersebut.
"Trump membuat kesalahan bodoh dengan keluar dari perjanjian nuklir," kata Rouhani.
"Jika Amerika ingin kembali ke perjanjian tersebut, pihaknya harus mencabut semua sanksi terhadap Teheran dan memberi ganti rugi atas penambahan sanksi ... Iran akan memberikan respons yang menghancurkan jika embargo senjata terhadap Teheran diperpanjang," tambah Rouhani.
Sebelumnya pada 22 Januari 2020, Rouhani mengatakan bahwa Iran tak akan mengembangkan nuklir baik dengan atau tanpa perjanjian nuklir dengan AS.
Namun pada 16 Januari 2020, Rouhani kepada wartawan mengatakan bahwa Iran melakukan pengayaan uranium pada tingkat yang lebih banyak dari yang dilakukannya sebelum mundurnya AS dari perjanjian nuklir pada 2015.
Sumber: Reuters
Baca juga: Iran siap bekerja sama dengan EU selesaikan masalah nuklir
Baca juga: Iran tegaskan tak akan mengembangkan senjata nuklir
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: