Bandung (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) kembali memfasilitasi kepulangan 38 warga Jabar dari Arab Saudi sejak mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Selasa (5/5) malam dan sejumlah protokol kesehatan diterapkan untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat.

Ke 38 warga Jabar tersebut terdiri dari 24 mahasiswa dan 14 TKI dan adapun kota/kabupaten tujuan untuk mahasiswa menuju Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Tasikmalaya, Kabupaten Purwakarta, Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Sukabumi dan Bekasi.

Baca juga: UNDP Indonesia puji kinerja Pemprov Jabar dalam penanganan COVID-19

Baca juga: Penjagaan di semua pintu masuk daerah diperketat selama PSBB Jabar

Baca juga: Gubernur optimistis PSBB Jabar tekan persebaran COVID-19


Sedangkan untuk TKI yang berhasil terjaring saat penjemputan menuju Kab. Majalengka, Kab. Bandung Barat, Kab. Karawang, Bandung dan Kab. Kuningan.

Kepulangan 24 warga Jabar yang berstatus mahasiswa tertuang dalam Surat Kementerian Dalam Negeri RI, Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler, Direktur Perlindungan WNI dan BHI05092/WN/05/2020/06.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Berli Hamdani, Rabu, mengatakan, penjemputan kepulangan warga Jabar dari Arab Saudi kali ini berjalan optimal, terencana, dan terukur. Salah satu faktor penyebabnya adalah kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Teman-teman relawan yang membantu banyak, termasuk dari komunitas maupun yang daftar melalui PIKOBAR. Dan teman-teman dari OPD sangat mendukung, terutama dari Dinas Kesehatan juga," kata Berli.

Seusai mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dan dilakukan pemeriksaan imigrasi, warga asal Jabar melakukan rapid diagnostic test (RDT). Setelah itu, mereka berangkat menuju Gedung BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Provinsi Jabar di Kota Cimahi untuk menjalani tes swab, pemeriksaan klinis dan karantina.

"Kita coba arahkan sekarang bagaimana operasi yang kedua ini kita lebih menekankan pada edukasi masyarakatnya, supaya tahu prosedurnya seperti apa, kelebihannya apa, kalau kemudian mereka melakukan karantina di kita bagaimana," kata Berli.

Berli menyatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 melalukan sejumlah prosedur kesehatan untuk memastikan warga Jabar aman dan sehat. Selain itu, penerapan prosedur kesehatan merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran COVID-19 gelombang kedua.

"Kita ingin memastikan pada seluruh masyarakat Jawa Barat yang datang dari luar negeri, bahwa kita care terhadap mereka," katanya.

"Dan seperti yang disampaikan oleh Gubernur Jabar dan Presiden RI, bahwa jangan sampai kita masuk pada penyebaran COVID-19 gelombang kedua," kata dia.