Penanganan COVID-19 berbasis lingkungan dicanangkan di Mataram-NTB
6 Mei 2020 14:27 WIB
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mencoba thermogun yang akan diberikan kepada 325 kepala lingkungan di Kota Mataram, NTB sebagai salah satu alat untuk mendukung penanganan COVID-19 berbasis lingkungan di Mataram, Rabu (6/5/2020). (FOTO ANTARA /Nirkomala)
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mencanangkan kegiatan Penangan COVID-19 Berbasis Lingkungan (PC19BL), sebagai upaya menekan dan memutus penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di kota itu.
Kegiatan pencanangan PC19BL Kota Mataram tersebut ditandai dengan penyerahan paket berbagai alat pendukung kepada perwakilan 325 kepala lingkungan se-Kota Mataram, yang diserahkan oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh disaksikan sejumlah pejabat dan pihak terkait lainnya, aula pendopo Wali Kota Mataram, di Mataram, Rabu.
Menurut wali kota, dengan dicanangkannya PC19BL ini diharapkan setiap kepala lingkungan dapat mengoptimalkan perannya dalam upaya memutus penyebaran COVID-19 di wilayah masing-masing dengan memperketat pengawasan protokol penanganan COVID-19.
"Untuk tahap pertama, setiap lingkungan kita berikan tiga alat cuci tangan, satu thermogun, 300 masker, dan alat semprot disinfektan," katanya.
Dengan fasilitas yang telah diterima itu, lanjutnya, masyarakat harus dibiasakan untuk melakukan protokol penangan COVID-19, serta menjaga kebersihan dan kesehatannya. Selain itu, kepala lingkungan bersama warga setempat harus kompak melaporkan jika ada warga lain yang keluar masuk di lingkungannya.
Ia mengatakan kalau ada yang masuk ke satu lingkungan bersangkutan, suhu tubuhnya harus diukur, kemudian mencuci tangan dengan sabun dan dipastikan menggunakan masker serta tercatat identitasnya secara jelas.
"Tapi kalau tidak ada yang penting dan mendesak sebaiknya, jangan ada penduduk luar yang masuk. Begitu juga sebaliknya, jika tidak penting lebih baik diam di rumah," katanya.
Diharapkan dengan pencanangan PC19BL ini, kepala lingkungan dapat bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat serta pemuda untuk melakukan berbagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, sekaligus menekan kasus COVID-19 di Kota Mataram.
Berdasarkan data Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, pada tanggal 5 Mei 2020, pukul 20.00 Wita, tercatat 101 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 79 masih dalam perawatan, 20 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal.
"Dampak bahaya terhadap COVID-19 yang kita rasakan saat ini sangat luar bisa, terutama dampak ekonomi karena itu kita harus serius untuk menanganan hal ini. Kita juga telah mengalokasikan anggaran Rp135 miliar untuk penanganan COVID-19," kata Ahyar Abduh .
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor selaku panitia pelaksana PC19BL menambahkan, melalui pencanangan PC19BL ini, diharapkan ada penurunan kasus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta pasien positif.
"PC19BL ini, merupakan pembatasan sosial dengan melibatkan peran serta dan partisipasi masyarakat agar mematuhi protokol COVID-19," katanya.
Baca juga: COVID-19 NTB tembus 180 kasus, Mataram dan Lobar penyumbang tertinggi
Baca juga: Dinkes Mataram: Kasus positif pada anak masih berpotensi bertambah
Baca juga: BPBD NTB kaji perpanjangan masa tanggap darurat COVID-19
Baca juga: 60.000 warga Mataram terdampak COVID-19 akan dapat bansos
Kegiatan pencanangan PC19BL Kota Mataram tersebut ditandai dengan penyerahan paket berbagai alat pendukung kepada perwakilan 325 kepala lingkungan se-Kota Mataram, yang diserahkan oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh disaksikan sejumlah pejabat dan pihak terkait lainnya, aula pendopo Wali Kota Mataram, di Mataram, Rabu.
Menurut wali kota, dengan dicanangkannya PC19BL ini diharapkan setiap kepala lingkungan dapat mengoptimalkan perannya dalam upaya memutus penyebaran COVID-19 di wilayah masing-masing dengan memperketat pengawasan protokol penanganan COVID-19.
"Untuk tahap pertama, setiap lingkungan kita berikan tiga alat cuci tangan, satu thermogun, 300 masker, dan alat semprot disinfektan," katanya.
Dengan fasilitas yang telah diterima itu, lanjutnya, masyarakat harus dibiasakan untuk melakukan protokol penangan COVID-19, serta menjaga kebersihan dan kesehatannya. Selain itu, kepala lingkungan bersama warga setempat harus kompak melaporkan jika ada warga lain yang keluar masuk di lingkungannya.
Ia mengatakan kalau ada yang masuk ke satu lingkungan bersangkutan, suhu tubuhnya harus diukur, kemudian mencuci tangan dengan sabun dan dipastikan menggunakan masker serta tercatat identitasnya secara jelas.
"Tapi kalau tidak ada yang penting dan mendesak sebaiknya, jangan ada penduduk luar yang masuk. Begitu juga sebaliknya, jika tidak penting lebih baik diam di rumah," katanya.
Diharapkan dengan pencanangan PC19BL ini, kepala lingkungan dapat bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat serta pemuda untuk melakukan berbagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, sekaligus menekan kasus COVID-19 di Kota Mataram.
Berdasarkan data Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mataram, pada tanggal 5 Mei 2020, pukul 20.00 Wita, tercatat 101 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari jumlah itu, 79 masih dalam perawatan, 20 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan dua orang meninggal.
"Dampak bahaya terhadap COVID-19 yang kita rasakan saat ini sangat luar bisa, terutama dampak ekonomi karena itu kita harus serius untuk menanganan hal ini. Kita juga telah mengalokasikan anggaran Rp135 miliar untuk penanganan COVID-19," kata Ahyar Abduh .
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor selaku panitia pelaksana PC19BL menambahkan, melalui pencanangan PC19BL ini, diharapkan ada penurunan kasus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) serta pasien positif.
"PC19BL ini, merupakan pembatasan sosial dengan melibatkan peran serta dan partisipasi masyarakat agar mematuhi protokol COVID-19," katanya.
Baca juga: COVID-19 NTB tembus 180 kasus, Mataram dan Lobar penyumbang tertinggi
Baca juga: Dinkes Mataram: Kasus positif pada anak masih berpotensi bertambah
Baca juga: BPBD NTB kaji perpanjangan masa tanggap darurat COVID-19
Baca juga: 60.000 warga Mataram terdampak COVID-19 akan dapat bansos
Pewarta: Nirkomala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: