Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing (inflow) mulai kembali masuk ke Indonesia melalui surat berharga negara (SBN) meski masih diwarnai fluktuasi aliran modal di tengah pandemi virus corona jenis baru (COVID-19).

Inflow SBN sekarang mulai kelihatan di bulan April, Insya Allah Mei akan lebih kelihatan, Juni lebih kelihatan lagi. Itu mendasari kenapa kami yakin SBN akan masuk,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan pers daring di Jakarta, Rabu.

Keyakinan itu, lanjut dia, dilandasi perkiraan pemerintah bahwa wabah COVID-19 akan berakhir pada pertengahan Juni dan keadaan ekonomi mulai membaik pada Juli 2020.

Gubernur BI mengungkapkan pada April 2020 minggu pertama terjadi inflow sebesar Rp5,73 triliun, dan minggu kedua modal keluar atau outflow minus Rp7,98 triliun.

Kemudian, pada minggu ketiga juga outflow minus Rp2,41 triliun, minggu berikutnya inflow Rp0,1 triliun dan Rp2,42 triliun dan pada 1-5 Mei 2020 mencapai Rp1,17 triliun.

“April keseluruhan outflow jauh lebih kecil yaitu Rp2,14 triliun, itu ada tiga minggu inflow dan dua minggu outflow,” katanya.

Pada Maret 2020, bank sentral ini mencatat terjadi arus modal asing keluar dari Indonesia dengan jumlah yang besar yakni Rp121,26 triliun karena saat itu terjadi kepanikan pasar keuangan global.

Aliran modal asing yang masuk ini, kata dia, akan menjadi salah satu sumber pembiayaan dalam penanganan COVID-19.

Perry optimistis aliran modal asing yang masuk Indonesia akan seperti pola historis tahun 2011-2019 yakni periode modal masuk asing lebih lama dengan jumlah yang lebih besar juga.

Ia mencatat selama tahun 2011-2019, total outflow rata-rata per bulan mencapai Rp29,2 triliun dalam waktu empat bulan.

Sedangkan, aliran modal asing masuk rata-rata Rp229,2 triliun dengan periode 21 bulan.


Baca juga: BI: Imbal hasil SBN tarik aliran modal asing masuk RI

Baca juga: BI: Aliran modal asing keluar RI karena corona capai Rp167,9 triliun

Baca juga: BI: Rupiah tertekan akibat turunnya aliran modal asing ke Indonesia