Jakarta (ANTARA) - PT PGN Tbk telah membuat beberapa skenario bisnis dan simulasi awal atas dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 dengan melakukan koordinasi dan audiensi dengan PT Pertamina (Persero) dan Kementerian BUMN.

Adapun mitigasi risiko yang dilakukan saat ini sudah mencakup bisnis proses yang terdampak signifikan meliputi perlindungan pekerja, keandalan infrastruktur, manajemen supply and demand, serta optimasi instrumen keuangan, kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama di Jakarta dalam informasi tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Baca juga: PGN salurkan jargas dengan Gaslink Truck

Beberapa antisipasi atas dampak kinerja keuangan di antaranya adalah menerapkan melakukan efisiensi opex dan capex, melakukan evaluasi keekonomian rencana investasi, exercise liability management, dan improvement business plan niaga gas bumi.

“Pada prinsipnya, PGN akan tetap berusaha agar PGN tetap menjaga kinerja operasional yang baik dan kinerja keuangan yang sehat dan positif agar senantiasa dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan bangsa dan negara,” tegas Rachmat.

Sementara itu, di tengah kondisi pandemi COVID-19, PGN tengah menyelesaikan proyek pembangunan terminal LNG Teluk Lamong, Jawa Timur.

"Saat ini progresnya sudah sekitar 90 persen dan siap diuji coba tak lama lagi. Nantinya, gas akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Timur, baik yang disalurkan melalui gas pipa maupun dalam bentuk retail LNG," katanya.

Saat ini, PGN menjalankan berbagai peran strategis BUMN sebagai revenue generator sekaligus agent of development dalam pengelolaan gas bumi.

Peran-peran yang dijalankan di antaranya pembangunan dan pengoperasian infrastruktur hilir, jaringan pipa 10.000 km termasuk jaringan gas untuk melayani sektor rumah tangga sepanjang lebih dari 3.800 km, 3 receiving terminal, dan SPBG yang menjangkau 17 provinsi dan 59 kabupaten/kota.

PGN juga melakukan integrasi pengelolaan infrastruktur dan komoditas sehingga mampu menjadi energi yang kompetitif dan efisien.

Pada 2024, PGN menargetkan pemenuhan energi bagi 4 juta sambungan rumah tangga dan volume 1.800 BBTUD niaga domestik dapat diwujudkan untuk menyokong kebutuhan gas bumi domestik.

Adapun penambahan infrastruktur gas untuk menunjang target tersebut yaitu 500 km pipa distribusi untuk eksisting dan perluasan wilayah, 528 km pipa transmisi, 7 LNG filling station untuk truk maupun kapal, 5 FSRU, dan 34 mini LNG untuk seluruh sektor pengguna gas bumi.

Baca juga: PGN salurkan Rp3,7 miliar untuk penanganan COVID-19
Baca juga: PGN tingkatkan transaksi nontunai di SPBG