Jakarta (ANTARA News) - Pengamat ekonomi dari Universitas Katolik (Unika) Atmajaya Jakarta, A Prasetyantoko mengharapkan, Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih menteri di bidang ekonomi yang mampu berpikir jangka panjang.
"SBY harus pilih menteri bidang ekonomi yang punya pemikiran 20 tahun ke depan, sebab perkara ekonomi bukan lima tahunan tetapi jangka panjang," kata Prasetyantoko, di Jakarta, Sabtu.
Selain berpikir jauh ke depan, Prasetyantoko mengatakan, seseorang yang dipilih menjadi pembantu presiden harus punya kompetensi teknik tertentu dan mampu menempatkan diri sebagai independen.
"Jangan sampai seorang menteri terjebak pada upaya memperkuat kekuasaan dan hanya mementingkan pribadi sendiri," kata Prasetyantoko.
Selain punya visi jauh ke depan, kata Prasetyantoko, seorang menteri harus punya kemampuan menjabarkan program presiden secara detail atau rinci terutama hal-hal yang terkait dengan kepentingan rakyat banyak.
Dia mengatakan, apabila presiden terpilih tepat dalam mengangkat para pembantunya, maka hal itu akan menjadi taruhan yang akan dinilai rakyat apakah presiden mampu meletakkan kesejahteraan rakyat di depan atau justru lebih pertimbangkan kekuasaan.
Menyangkut agenda yang secara konkrit yang secepatnya harus menjadi prioritas utama pemerintahan baru, kata Prasetyantoko, terutama sektor produktif dan riil.
"Sektor produktif harus digerakkan terlebih dulu dengan berbagai perangkat pemicu seperti diantaranya, dari sisi fiskal, perangkat peraturan serta infrastruktur," kata Prasetyantoko.
Syarat seorang menteri lainnya, yakni tidak mementingkan kelompok atau pribadi. Karena itu, perlu seorang profesional yang duduk di kabinet.(*)
SBY Diharapkan Pilih Menteri Berpikir Jangka Panjang
11 Juli 2009 16:42 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA/Widodo S. Jusuf/*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
Tags: