Tim Kamda SBY Diminta Tetap Kawal Perhitungan
11 Juli 2009 07:32 WIB
Seorang petugas menunjukkan hasil rekaputulasi di layar komputer pada acara Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Capres dan Cawapres yang dilaksanakan oleh KPU Kota Medan (11/7). Berdasarkan penetapan rapat pleno tersebut, pasangan capres-cawapres SBY-Boediono memperoleh suara terbanyak dengan 800.057 suara, pasangan Mega-Prabowo memperoleh 132.040 suara, sedangkan pasangan JK-Wiranto hanya meraih 53.198 suara. (ANTARA /Irsan Mulyadi)
Jayapura (ANTARA News) - Seluruh tim kampanye daerah (Kamda) pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) SBY- Boediono, Provinsi Papua, diminta untuk tetap mengawal proses penghitungan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.
Hal itu dikatakan Ketua Tim Kampanye Ddaerah (Kamda) Pemenangan SBY-Boediono Provinsi Papua, Yusak Yaluwo, di Jayapura, Sabtu.
Yusak menjelaskan, walaupun hasil penghitungn cepat yang dilakukan berbagai lembaga survei telah menunjukan kemenangan bagi pasangan SBY-Boediono, namun hal itu belum merupakan keputusan final, namun kepastian tentang kemenangan pasangan SBY-Boediono masih harus menunggu putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena itu saya mengimbau kepada semua tim Kamda Papua agar tetap mengawal jalannya penghitungan suara pilpres mulai dari tingkat TPS sampai KPU Papua," kata Yusak.
Ia menambahkan, kemenangan pasangan SBY-Boediono yang sudah diprediksikan sebelumnya, merupakan kemenangan masyarakat nusantara khususnya di Papua sehingga ia mengingatkan perayaan kemenangan jangan sampai terlalu berlebihan, tetapi harus tetap menjaga keharmonisan dan kesantunan, agar tidak mengganggu pihak lain.
"Tentunya dengan kemenangan kita bersama ini, dapat membawa perubahan hidup seluruh masyarakat terutama di Papua ke arah yang lebih baik," ujarnya.
Lebih lanjut Yusak juga mengucapkan terimakasih dan rasa bangganya kepada masyarakat Papua yang telah menggunakan hak pilihnya dalam pilpres kemarin.
"Ini menunjukan kedewasaan berdemokrasi dan memilih pemimpin yang baik dan benar-benar sesuai nurani yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya Papua," terangnya.
Hasil penghitungan sementara pilpres di Papua saat ini (11/7), pasangan SBY-Boediono sulit terkejar oleh dua pesaing lainnya, dengan mengumpulkan 73 persen suara.
Sementara hasil perhitungan cepat secara nasional yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, terbukti pasangan SBY-Boediono sudah sangat sulit terkejar lagi.(*)
Hal itu dikatakan Ketua Tim Kampanye Ddaerah (Kamda) Pemenangan SBY-Boediono Provinsi Papua, Yusak Yaluwo, di Jayapura, Sabtu.
Yusak menjelaskan, walaupun hasil penghitungn cepat yang dilakukan berbagai lembaga survei telah menunjukan kemenangan bagi pasangan SBY-Boediono, namun hal itu belum merupakan keputusan final, namun kepastian tentang kemenangan pasangan SBY-Boediono masih harus menunggu putusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena itu saya mengimbau kepada semua tim Kamda Papua agar tetap mengawal jalannya penghitungan suara pilpres mulai dari tingkat TPS sampai KPU Papua," kata Yusak.
Ia menambahkan, kemenangan pasangan SBY-Boediono yang sudah diprediksikan sebelumnya, merupakan kemenangan masyarakat nusantara khususnya di Papua sehingga ia mengingatkan perayaan kemenangan jangan sampai terlalu berlebihan, tetapi harus tetap menjaga keharmonisan dan kesantunan, agar tidak mengganggu pihak lain.
"Tentunya dengan kemenangan kita bersama ini, dapat membawa perubahan hidup seluruh masyarakat terutama di Papua ke arah yang lebih baik," ujarnya.
Lebih lanjut Yusak juga mengucapkan terimakasih dan rasa bangganya kepada masyarakat Papua yang telah menggunakan hak pilihnya dalam pilpres kemarin.
"Ini menunjukan kedewasaan berdemokrasi dan memilih pemimpin yang baik dan benar-benar sesuai nurani yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia khususnya Papua," terangnya.
Hasil penghitungan sementara pilpres di Papua saat ini (11/7), pasangan SBY-Boediono sulit terkejar oleh dua pesaing lainnya, dengan mengumpulkan 73 persen suara.
Sementara hasil perhitungan cepat secara nasional yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, terbukti pasangan SBY-Boediono sudah sangat sulit terkejar lagi.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: